Pagi menjelang subuh, 4 Oktober 1995, Nicole Smith tampak berbaring di ruang tidurdi rumahnya, Lorena Close 7,Hoppers, Victoria, Australia. Sebelumnya, ibu muda itusempat dua kali terjaga untuk menyusui Adrian, bayinya yang baru berusia 10minggu. Perempuan yang berusia 32 tahun itu tampak sangat kelelahan. Namun, ditengah serangan rasa penat,dia masih sempat mencium anak lelakinya denganpenuh kasih sayang. Sebuah ciuman yang sangat manis. Lalu dibaringkannya buahhati tersayang di buaian, yang berada di ruang duduk.Tak ada yang menyangka, beberapa saat kemudian di tempat tidurnya sendiri,Nicole mengalami tragedi mengerikan. Entah dari mana datangnya, seorang lelakitiba-tiba menjejalinya denganpakaian yang sudah dibasahizat berbau menyengat,kemungkinan eter. Dalam kondisi setengah pulas, Nicole sulit mengenali lelaki itu."Aku sempat terjaga, berusaha menendang dan meronta-ronta," cerita Nicole.Namun, aroma bius membuat Nicole akhirnya kehilangan kesadaran. Sialnya,kejadian itu bukan akhir, tapijustru awal datangnya tragedi yang lebih besar.Datangnya tamu istimewaSetelah berhasil membuat Nicole pingsan, lelaki sadis itu langsung beranjak keruang duduk, menggendong Adrian yang menatap dengan mata mengantuk,kemudian meletakkan bayi tak bersalah itu persis di sebelah Nicole. Sejuruskemudian, blupp! Nyala api mulai merambah tempat tidur, sebelum akhirnya meluasdan menyebar ke bagian lain rumah istri Mark Smith itu. Nicole beruntung masih bisamenyelamatkan diri, walau dengan jari dan lengan terbakar sampai ke tulang dansumsumnya, sehingga akhirnya harus diamputasi."Aku cuma tahu ada sesuatu yang menimpa tangan dan lututku. Aku juga merasaseperti ada benda kecil di dekatku," cerita Nicole. Benda yang di kemudian haridisadarinya sebagai tubuh mungil Adrian. Alarm kebakaran sendiri baru berderingsekitar pukul 07.30 pagi. Para tetangga yang terbangun kaget setengah mati.Tetangga terdekatnya berusaha menyelamatkan Nicole yang kelihatan terbaring di patio. Rambutnya habis terbakar, lengan kanannya hangus, dan suaranya nyaristakterdengar. "Bayiku. Bayiku masih ada di sana," sebutnyalirih.Dua kali tetangganya mencariAdrian, tapi selalu gagal menemukan anak malang itu.Sampai akhirnya, ditemani Nicole, mereka memeriksa seisi rumah. Di kamar tidur,asap tebal dan tajam tampak menyelimuti ruangan. Sang tetangga yang melihat "titikterang" kemudian mengajak Nicole keluar, sebelum wanitategar itu melihat denganmata kepala sendiri bayinya hangus tergeletak di tempat tidur. Nicole segeradilarikan ke rumah sakit, didampingi suaminya yang terlihat terkejut. Orangtua Nicole,yang tahu Adrian tewas, datang dari Queensland untuk mendampingi putrinya.Mereka harus pandai-pandai menyimpan rahasia, karena Nicole tampak belum siapmenerima kepergian Adrian. Ibu muda itu selalu bertanya,"Mana Adrian, manaanakku?" Seolah yakin betul,buah hatinya masih hidup. Toh tak ada rahasia yangbisa disimpan terus-menerus.Setelah operasi dan kondisi mental Nicole siap, kabarburuk itu terpaksa disampaikan. Saat itu, Nicole cuma bisa diam, karena memangtak ada lagi kata-kata yang bisa diucapkan. Dia minta keluarga dan tetanggamencarikan sehelai rambut Adrian, untuk disimpan sebagai kenang-kenangan.Sampai saat itu, baik pihak keluarga maupun kepolisian masih belum punyagambaran jelas, siapa lelaki yang tega membius Nicole dan membakar Adrian.89Apalagi tak ada saksi mata yang melihat langsung kejadian itu. Di sisi lain, sosokNicole, suaminya Mark Smith, dan anak mereka Adrian, mulai menjadi fokuspembicaraan warga kota.Lahir dan tumbuh di Ipswich, Queensland, Nicole berumur 22 tahun dan sudahbekerja di sebuah pre-school saat berkenalan dengan Mark yang cerdas, tampandan jangkung pada tahun 1990. Nicole percaya, merekasaling menghargai satusama lain. "Dia pria yang lemah lembut," kenangnya. Tahun 1991, keduanyamenikah, kemudian pindah keOrlando, Florida, tempat Markyang berdinas diAngkatan Udara Australia bertugas selama tiga tahun. "Ikatan kami sangat kuat,"tutur Nicole. "Sa ngat akrab dan selalu melakukan sesuatu yang istimewa pada harijadi dan ulang tahun. Rencananya kami mau punya tiga anak," tambahnya.Tahun 1994, pasangan itu pindah ke Palm Bay, Florida. Karena lama tak mendapatmomongan, Nicole berkonsultasi pada seorang endokrinolog, yang menganjurkanmeditasi untuk mengatasi problem pada kelenjar tiroidnya. Berhasil, tujuh bulankemudian, Nicole betul-betul hamil. Dia bahagia luar biasa."Aku sangatmenginginkan bayi, dan ingin cepat-cepat mengabarkan berita baik ini pada Mark.Dia pasti senang," ingatnya ketika itu. Saat kandungan Nicole berusia tiga bulan,pasangan muda itu kembali ke Australia. Mereka tinggal di Hoppers Crossing, dekatWerribee, Victoria, tak jauh dari tempat Mark dipindahtugaskan.Mark sendiri, sebelum lahirnya Adrian, tampak berusaha keras menjadi bapak yangbaik. Dia cukup perhatian, rajin menemani Nicole ke dokter kandungan, dan selaluberada di sisi sang istri saat tenaganya dibutuhkan. Kebahagiaan Nicole kianlengkap ketika Adrian lahir. Bayi mungil berambut gelap dan bermata biru itu menjaditamu istimewa yang sangat dinanti kehadirannya. "Dia mencintai kehidupan sejaklahir ke dunia," tutur Nicole."Dan dia memang dilahirkan untuk memberikankegembiraan."Geledah teman selingkuhHampir tak ada petunjuk yang bisa menuntun polisi untuk mengungkap kasusterbunuhnya Adrian. Nicole, apalagi Adrian, nyaris tak punya musuh. Niat membakarmereka berdua hidup-hidup merupakan ide keji yang harus dilandasi motivasi sangatkuat. Sersan Andrew Bono, detektif yang ditugasi menyelidiki kasus ini, benar-benardipaksa menghadapi benang kusut. "Bahkan di kamar tidursekalipun, tak kamitemukan jejak sama sekali," bilang Bono. Namun, benang kusut itu tetap harus diurai,bisiknya dalam hati. Langkah pertama Bono, tentu saja, menanyai orang terdekatNicole.Seminggu setelah kebakaran,Bono berbicara dengan Mark Smith. Menurut ayahAdrian ini, dia menerima dengan pasrah kematian Adrian. Peristiwa kebakaran itu dianggapnya sebagai sebuahkecelakaan tragis. Detektif berpengalaman itumencatat adanya sedikit ketidaksesuaikan antara cerita Smith saat itu denganomongannya beberapa hari sebelumnya. Namun, sulit menyimpulkan atau mendugadugaketerlibatan Mark. Bono juga memeriksa para tetangga serta menanyai kerabatdekat dan pihak-pihak yang kerap berhubungan dengan Nicole.Motif, itulah yang terus dicaripolisi asal Melbourne itu."Seluruh kasus ini tidak salingberhubungan, tapi merupakan gabungan dari potongan kejadian pada saatyangbersamaan," kata Bono setengah berteori. Titik terang mulai agak kelihatan ketikadia mencoba menggali informasi dari rekan-rekan kerja Mark Smith. Dari merekalahBono mendapat nama Donna Wilkinson, warga negara Amerika yang konon salahsatu kawan terdekat Mark.90Mark bertemu Donna Wilkinson saat bertugas ke Australia beberapa tahun silam.Gadis cantik berambut mekar itu sekretaris di divisi tempatMark bekerja. Nicolesendiri pernah dua kali bertemu Donna di acara sosial. Penasaran, Bono menelusurisejauh mana hubungan Mark dan Donna. Dia juga harus rela bolak-balik Australia -Amerika, berbagi informasi dengan FBI, serta mengumpulkan hal-hal kecil yang bisadijadikan barang bukti. Teman-teman sejawatnya sampai mengingatkan, agar Bonotidak terlalu terobesi pada Mark. Bagaimana jika pembakar rumah Nicole ternyatabukan Smith?Namun seperti biasanya, Bono pantang mundur. Dalam penyelidikannya, Bonomenemukan fakta, Mark pernah mentransfer uang senilai lebih dari AS $ 70.000kepada Donna. Smith juga membeli cincin pertunangan seharga AS $ 20.000 buatpasangan selingkuhnya itu. Setidaknya, hingga awal 1997, Bono sebenarnyamencurigai perselingkuhan Mark berada di balik percobaan pembunuhan terhadapNicole. "Namun ia selalu menyangkal semuanya," cerita sang polisi.Maka, Januari 1998, Bono berangkat lagi ke Amerika Serikat. Dia bertekadmengantungi surat perintah polisi setempat, untuk menggeledah rumah DonnaWilkinson. "Saya menemukan tagihan hubungan telepon internasional mereka, email,kartu-kartu ucapan, dan surat-surat cinta. Smith menyebut Donn a sebagaitunangan. Dia berjanji akan mengadopsi Melissa, anak Donna dari hubungandengan lelaki lain, yang lahir beberapa bulan sebelum Adrian," imbuh Bono. Padasebuah kartu dari Melissa yang ditujukan kepada Mark terbaca: "Ayah tersayang,aku mencintai dan merindukanmu."Penemuan-penemuan itu berhasil menyeret Mark ke pengadilan. Namun, berbedadengan Nicole yang harus menjalani dua hari pemeriksaan silang dengan tangissedu-sedan. Mark Smith malah terlihat sangat tenang. Termasuk saat jaksa memutarkembali kaset video yang memperlihatkan Mark sedang menurunkan peti jenazahputranya ke liang lahat. Smithsama sekali tak menunjukkanemosi yang berlebihan.Penampilan itu semakin menguatkan dugaan, dia memang pembunuh sadisberdarah dingin.Ia juga selalu menyangkal bukti-bukti dan tuduhan jaksa. Untunglah, kerja kerasBono selama lima tahun akhirnya terbayar lunas, ketika Desember 2000, Mark JohnSmith resmi dijatuhi hukuman 26 tahun penjara oleh Pengadilan Tinggi Victoria. Iadiyakini melakukan langsung pembakaran yang berakibat hilangnya nyawa Adrian,serta merencanakan pembunuhan terhadap Nicole.Pacar gelapnya, DonnaWilkinson, menolak datang keAustralia untuk menghadiri sidang. "Tak ada kekuatanhukum yang bisa memaksanya datang. Donna selalu menyangkal keterlibatannyapada kasus ini," jelas Andrew Bono.Hampir mati terbakarTepatkah keputusan pengadilan menghukum Mark?Nicole sendiri, yang dihubungiBono pasca persidangan mengaku, keputusan hakim itu tetap "sangat mengejutkan"buatnya. Keputusan yang menutup rapat pintu keraguan yang selama inimenyiksanya. "Aku terguncang saat mendengar berita itu dan menangis untukanakku," tuturnya lirih."Paling tidak, akhirnya aku tahu yang sebenarnya. Jawabanatas semua keraguan dan pertanyaan yang selama ini tak terjawab." Meski tentusaja, Nicole tetap tak habis pikir, mengapa mantan suaminya itu lebih memilihmembunuh anak-istrinya ketimbang menuntut cerai. "Hanya Mark yang tahu, mengapa ia memilih jalan itu,"jawab Nicole, lebih padadirinya sendiri. "Mark menyukai uang. Tampaknya, masalah finansial ikut beradadibalik semua kejadian ini. Kamitidak punya asuransi pribadi,tapi kami punya rumah91dan seisinya serta dana pensiun Mark. Semua itu bernilai lebih dari AS $ 215.000,"duga Nicole. Namun, yakinkahNicole bahwa suaminya sendiri yang mendalangisemua peristiwa tragis ini? Bukankah di pengadilan, Smith selalu menyangkaltuduhan jaksa dan bukti-bukti yang dikumpulkan polisi?Betulkah Mark, pria tampan berumur 37 tahun itu, yang tega membungkuk di atasbadan Nicole, lalu dengan sadis menutup wajah istrinyasendiri dengan pakaian yangsudah dibasahi cairan bius mudah terbakar. Smith jugakah yang menyalakanaromaterapi bakar di sampingtempat tidur dan mengatur posisi ibu dan anak itusedemikian rupa, sehingga bisa meninggal bersama-sama? Apakah Mark memangsekejam itu, membakar anak dan istri, lalu kabur dan pura-pura sangat terpukulketika polisi memberitahukan"kabar buruk" itu padanya?"Entahlah. Aku tak lagi berbicara dengan dia sejak Desember 1995. Akumenganggap semua sudah berakhir," jawab Nicole bijak.Tak mudah mengorekinformasi tentang Mark dari Nicole. Andrew Bono sendiri menggambarkan ibu mudanan tegar itu sebagai wanita luar biasa. Dia kehilangan begitu banyak hal, tapi selaluberusaha keras memperoleh kembali kehidupannya yang hilang. Nicole bahkan takpernah menaruh prasangka sedikit pun pada suaminya, sampai Bonomenyampaikan bukti-bukti keterlibatan orang yang sangat dicintainya itu.Itu sebabnya, dia begitu lamabisa menerima kenyataan. Selama ini dia agak buta,lantaran terlalu percaya padakekuatan cinta dan kegembiraan mengurusi putrakesayangan. Dia baru bisa percaya dan membuka mata, setelah merangkaikejadian-kejadian sebelum datangnya kematian Adrian. Nicole membuka album fotodan menunjukkan gambar yang diambil di rumah sakit, sehari setelah Adrian lahir.Mark Smith tampak sedang memandang bayinya tanpa ekspresi. Bahasa tubuhnyaterkesan "dingin" dan"menjauh". Sepulang dari rumah sakit bersalin, Mark punberubah. Dia bahkan tak pernah m au membantu Nicole merawat Adrian."Ketika Adrian berumur lima minggu, tengah malam aku terbangun, setelah menciumbau gas yang sangat kuat," lanjut Nicole. "Setelah diperiksa, ternyata ada beberapalubang pada pipa yang terletak di atap. Aku tak punya gambaran bagaimana hal itubisa terjadi," kilas Nicole. Hampir dua pekan kemudian, Nicole ingat pula pernahdibangunkan suara lengkingan alarm kebakaran di dapur. "Aku sedang menyusuidan Adrian tampak gelisah. Mark setahuku tidur di ruangan terpisah," tuturnya.Ketika Nicole ke dapur, ia melihat api berkobar dari tempat sampah menuju atap.Ketakutan, segera Nicole merenggut Adrian dari buaiandi ruang duduk yangberjarak hanya lima meter dari kobaran api. Seraya mengawasi Mark yang dengansigap menyiram lidah api dengan alat pemadam kebakaran. "Aku sendiri bingung,mengapa kebakaran itu bisa terjadi. Itu sebabnya aku menyarankan Mark membawatempat sampah itu ke dinas kebakaran untuk diperiksa, tapi ia menenangkanku.Sejak saat itu sebenarnya aku mulai gelisah. Tapi tak sedikit pun aku menaruhkecurigaan padanya. Dia 'kansuamiku, teman terbaikku. Aku hanya tak bisamengerti, mengapa hal-hal berbahaya itu bisa terjadi."Perangai berubah"Buta" paling parah yang dialami Nicole adalah ketika dia tak pernah menciumhubungan mesra suaminya dengan Donna Wilkinson. Tidak juga ketika Donnadihamili oleh "orang kantor" Mark, dalam pesta mabuk-mabukan di tahun 1994. Anakperempuan Donna, Melissa, sudah berusia dua bulan ketika Nicole hendakmelahirkan. Donna bahkan mengarang cerita bohong pada Nicole, mengaku telahmenikah dengan seorang priadari angkatan udara, saat berkunjung ke Australia diawal 1995, hanya untuk melahirkan di dekat Mark.92Nicole juga tidak tahu sama sekali, perjalanan dinas Smith ke Canberra ketika Adrianberumur enam minggu, memungkinkan Smith menemuiDonna dan menemaninyamakan malam. Dua minggu setelah Smith kembali dari Canberra, obsesi padakekasih Amerikanya itu makinsubur. Mata lahir dan mata batin Smith mulai gelap,sehingga tega menyusun berbagai rencana untuk menyingkirkan Nicole dan Adrian.Kebakaran di dapur yang membuat Nicole bingung, terjadi hanya empat hari setelahDonna Wilkinson kembali ke Amerika Serikat.Puncaknya, tiga minggu setelah kebakaran di dapur, Smith memainkan kartu trufnya,membakar Nicole dan Adrian di kamar tidur. Kebakaran yang memaksa Nicolemeringkuk dua bulan di rumah sakit, menjalani 15 kalioperasi termasuk operasiplastik untuk lengan palsu seharga AS $ 17.000 sumbangan warga Ipswich. Nicolepun harus membiasakan sendiri dan belajar menulis dengan tangan kiri.Selama menanggung penderitaan itu, Nicole juga ingat, ia dirawat hanya olehsaudara-saudaranya. Mark sendiri sering menghilang, entah ke mana. Setelahperistiwa mengenaskan itu, tahu kalimat apa yang pertama diucapkan Mark padaNicole? Dia cuma bilang,"Keadaanmu ternyata tak seburuk yang kupikirkan."Tampaknya, Mark memang benar-benar ingin melihat Nicole mati terbakar. Masihtidak menyadari hubungan khusus Mark dan kekasih gelapnya, kurang dari duabulan setelah kebakaran danmasih berada di rumah sakit, Nicole mendapatmusibah kedua.Smith dengan dingin menyampaikan berita pengunduran dirinya dari angkatan udara,sekaligus keinginannya meninggalkan keluarga yang telah mereka bina bertahuntahun."Padahal aku mencintainya, aku tak tahu mengapa dia melakukan inipadaku," kata Nicole sambil menggeleng-gelengkan kepala. Smith bahkanmengosongkan rekening bersama mereka, kemudian membeli tiket pesawat sekalijalan untuk memulai hidup baru di Amerika bersama Donna.Bulan Maret 1996, Smith kembali ke Australia bersamaDonna Wilkinson dan anakmereka, Melissa. Bulan berikutnya, bersamaan dengan rangkaian penyelidikan yangdilakukan pihak kepolisian, Smith dicekal ketika hendak kembali ke Amerika.Terpaksa, Donna dan Melissapulang kampung tanpa Smith. Keputusan cekal itumembuat Mark dan Donna hanya bisa melakukan hubungan jarak jauh,meninggalkan banyak bon interlokal, yang dengan mudah ditemukan Sersan Bonosaat menggeledah rumah Donna di Amerika, tahun 1998.Saya juga ingat, "Kami tak pernah menangis bersama untuk Adrian. Kadang akupikir, ia sama sekali tidak berduka," ujar Nicole, sembari memandangi foto Adrianyang sedang duduk manis sembari meniup-niupkan mulutnya. Foto yang selama inimenjadi salah satu "harta" paling berharga Nicole, selainsikat rambut Adrian dansehelai rambut yang tersisa di sikat itu. Benda-benda tak ternilai itu disimpannyadalam kotak khusus yang selalu dibawa jika "terjadi kebakaran". Nicole tak ingin"Adrian" hilang dan dimakan api untuk kedua kalinya.Sampai hari ini, Nicole mengaku masih kerap bermimpi buruk, susah tidur, danketakutan jika mendengar alarm kebakaran. Untuk mengatasinya, ia banyakbermeditasi dan mencoba memikirkan hal-hal positi yang telah diberikan Adrian."Dia hadiah istimewa untukku sepanjang hidup ini," senyumnya. "Aku jadi lebih tegar,lebih mudah tersentuh, karena Adrian selalu bersamaku, sepanjang waktu. Iamemegang tanganku saat akumembutuhkannya," tutup wanita yang resmi berceraidari Mark tahun 1997 itu.93Perubahan perangai Mark dan rangkaian peristiwa-peristiwa mencurigakanpascakelahiran Adrian tadi, membuat Nicole yakin, seyakin Bono, Mark memangtelah berlaku kejam dan tak adil buat keluarganya sendiri.Keputusan pengadilanhanya bersifat menguatkan. Andai Nicole bisa lebih pintar mendiagnosis candracandramencurigakan itu, kejadiannnya barangkali akan berbuntut lain. Penyesalanmemang selalu datang belakangan.Kisah nyata/Rahartati Bambang Haryo