Rune "Roy" Donell (61) punyamasalah serius. Pria bertubuh tinggi besar yangsebagian rambut tipisnya mulai beruban itu mengakhiri tugasnya di Angkatan LautSwedia sebelum berimigrasi ke Amerika Serikat tahun 1976. Namun, ia tetapmempertahankan dirinya sebagai warga negara Swedia.Masalahnya klasik, soal uang. Saat itu ia masih bekerja dengan gaji cukup. Ditempatnya bekerja, sebagai kepala urusan rumah tangga merangkap supir pribadi, iamendapat bayaran AS $ 25.000 per tahun.Karena telah bekerja di rumah tangga itu selama sebelas tahun, tak heran bilamajikannya sangat percaya padanya. Ia dapat dengan mudah mengakses salah saturekening untuk mengeluarkandana kebutuhan rumah tangga keluarga itu. Selamabekerja, Roy dapat menggelapkan total sekitar AS $ 20.000 - 30.000 per tahun.Dengan dana tambahan uang panas itu, Roy punya cukup uang untuk menghidupikedua istrinya.165Belakangan Roy merasa tubuhnya mulai lemah, mudah sakit. Di tubuhnya mulaibercokol sejumlah penyakit, mulai hernia, tekanan darah tinggi, dan psoriasis.Lalu, bagaimana kalau ia tidak bisa bekerja lagi di rumah jutawan itu? Ia prihatindengan kehidupannya dan kedua istrinya.Christina, istri pertamanya, enam tahun lebih tua dari dirinya. Ia bekerja di rumahyang sama sebagai jurumasak. Christina sudah menggeluti profesi itu tujuh tahunlamanya. Namun, Christina bukan merupakan suatu kekhawatiran bagi Roy. Justruistri keduanya yang diprihatinkannya.Si cantik Esther Ariza yang berkulit gelap, langsing, dan menggoda itu 16 tahun lebihmuda daripada Roy. Tanpa uang, Esther pasti akan meninggalkannya Roy. Esther-imigran asal Kolumbia - senang berpakaian bagus dan berjalan-jalan. Ia memangmenuntut banyak dari Roy.Belum lagi ada Andy (20), anak Esther dari suami terdahulu, yang membutuhkanbanyak biaya untuk pendidikannya. Selama ini seluruh kebutuhan hidup Esthermemang ditanggung Roy.Kolektor barang seniRoy bekerja di Stone Canyon,Bel Air, Beverly Hills. Rumah di Bellagio Road itu menempati lahan seluas ribuan meter persegi dengan arsitektur meniru kastilPrancis abad ke-17. "Kastil" yang dinamai La Lanterne itu dihuni salah satupasangan paling kaya di dunia, Howard B. Keck (71) dan Elizabeth "Libby" AveryKeck (65).Howard - sering disebut Big Howard - mendapatkan kekayaan dengan caratradisional: warisan. Semasa hidup, ayahnya terkenal di Kalifornia sebagai orangyang bertangan dingin dalam bisnis perminyakan.Tak hanya kaya, mereka juga dermawan. Big Howard sering menyumbang kesejumlah museum, lembaga pendidikan, gereja, dan lembaga kebudayaanterkemuka. Salah satu yang terkenal yaitu sumbangannyatahun 1985 kepadaCalifornia Institute of Technology untuk membangun observatorium astronomi diHawaii, yang konon diperlengkapi dengan teleskop terbesar di dunia.Libby Keck setali tiga uang dengan suaminya. Perempuanyang berpenampilan jauhlebih muda dibandingkan usianya itu sangat dikagumi karena selera seninya. Selamabeberapa tahun ia menjadi direktur sejumlah museum dan aktif di beberapa lembagakebudayaan. Libby tak hanyasangat mencintai seni lukis, karena ia sendiri pelukisamatir.Kecintaannya pada barang seni tercermin dalam koleksinya yang berkualitas dunia,yang tak terhitung lagi jumlahnya. Di La Lanterne digelar beberapa di antaranya,seperti lukisan dari para maestro seni lukis, tapestri, patung, hingga mebel antik milikNapoleon, Marie Antoinette, dan Louis XIV. Tak heran bilaLa Lanterne menjadipilihan kunjungan wajib para kurator museum dan pencintaseni dari berbagaibelahan dunia.Dituntut anakTahun 1986 rumah tangga Keck diguncang prahara. Bermula ketika Little HowardKeck, anak sulung mereka mengajukan tuntutan tentanghak-nya mendapatkanwarisan. Little Howard ingin mempertegas bahwa ia berhak mendapatkan sebagianbesar dari harta kekayaan Keluarga Keck - baik yang berupa saham, juga La166Lanterne seisinya. Menanggapi tuntutan itu Big Howard dan Libby berada pada sisiberseberangan.Perebutan warisan itu bukan kali pertama terjadi. Mendiang William Keck Sr.mewariskan kekayaannya p ada Big Howard dan dua saudaranya, yakni William Jr.dan Willameta. Tahun 1983, setelah kematian saudara lelakinya, Big Howardmembujuk adik perempuannya untuk menyerahkan bagian kepemilikan padaperusahaan warisan itu. Saatitu terjadi perseteruan sengitantara Big Howard danWillameta, yang bahkan sempat dilansir dalam Wall Street Journal. Rupanya,Willameta harus mengalah. Ia meninggal tahun 1984, warisan itu pun seluruhnyajatuh pada Big Howard.Dengan alasan ayahnya sebagai pewaris harta kakeknya sudah cukup lanjutusia,Little Howard mengajukan tuntutannya. Namun, rupanyaia lupa, keluarga besarnyatelah bersepakat bahwa harta warisan akan jatuh ke sebuah generasi bila generasisebelumnya benar-benar sudah "habis". Selain itu, seluruh anggota keluarga akanmendapat bagian yang sama, tidak ada yang dominan.Lucunya, peristiwa itu membuat Big Howard jadi berprasangka. Ia ragu, janganjanganLittle Howard bukan anak kandungnya, melainkan hasil hubungan gelapistrinya dengan pria lain. Menurut dia, mana mungkin seorang anak kandung tegamenuntut pembagian warisan ketika orangtuanya masih hidup.Masalah dalam keluarga Keckmakin berlarut-larut. Libby, bukannya menenangkansuaminya, malah tersinggung dengan tuduhan suaminya. Ia segera melayangkansurat tuntutan cerai.Sambil menunggu keputusan pengadilan tentang perceraian mereka, Libby danBigHoward hidup berpisah, meskipun tetap tinggal di bawah satu atap di La Lanterne.Belajar mencuriRetaknya hubungan rumah tangga Keck membuat Roy makin pusing. Ia harus cepatbertindak.Sekian lama bekerja di La Lanterne membuat Roy tahu ada tempat yang kurangdiperhatikan Big Howard. Di ruangan itu, sebagaimana ruang lain, digelar barangantik koleksi Keck. Roy sebenarnya tidak tahu benarseberapa mahal harga barangbarangseni itu. Kalaupun ia tahu, hanya beberapa di antaranya. Itu pun karenadiberitahu Libby yang senangmengajaknya ngobrol.Ia juga tahu, ada sejumlah besar barang koleksi yang disimpan di ruang khusus.Maklum, koleksi Keck memangterlalu banyak untuk disimpan di dalam ruangan yangtersedia di La Lanterne. Salahsatu isi ruang khusus itulah yang pada September1986 digondolnya, yakni lukisan berjudul Fete Gallantekarya seniman Prancis,LeClerk des Gobelins.Selama beberapa minggu ia menyimpan benda seni itu di apartemennya. Begitutidak ada tanda-tanda yang membahayakan, ia membawanya menuju Stockholm.Saat melewati pabean Swedia ia menyatakan membawa lukisan. Sebagaimanaperaturan, ia membayar beberapa ratus dolar.Beberapa hari kemudian Roy muncul di Beijar, sebuah rumah lelang benda seniterbesar di Swedia. Dari informasi direktur perusahaan itu, Kaarl GustavPetersen,Roy baru tahu bahwa Beijar tidak menerima karya seni palsu. Namun, kemudiansalah seorang ahli di Beijar setelah memeriksa lukisan ituyakin bahwa karya lukis itu167asli. Herannya, tidak seorangpun di balai lelang itu yang bertanya pada Roy tentangcara ia memperoleh lukisan itu.Beberapa hari kemudian lukisan itu laku terjual. Setelah dipotong komisi untukBeijar,Roy mengantungi AS $ 6.000. Uang itu dikirimkan ke rumahnya di Beverly Hills viapos. Sejak itu Roy pun tahu cara dan jalur menjual lukisan curian.Bagaimanapun Roy tidak inginmencuri karya dunia yang banyak dikenal masyarakat.Meskipun harganya mahal, risikonya sangat besar bila ketahuan. Barang seperti itutentu juga akan sulit dijual. Roy hanya berpedoman, yangpenting karya seni itumudah dijual.Lukisan berikut yang disasarnya karya pelukis impresionis dari Swedia, AndersLeonhard Zorn. Lukisan cat minyak berukuran 1 m x 60 cm itu berjudul I Fria Luften(In Free Air), tapi lebih dikenal sebagai Kvinna Klaer Sitt Barn (Woman Dressing HerChild) produksi tahun 1888. Libby membeli lukisan bergambar ibu dan anak itu diLondon hanya seharga AS $ 88.506.Sebelum meninggalkan Stockholm, Roy telah mengabari Petersen tentang IFriaLuften. Konon Petersen sangat berminat pada karya Zorn dan yakin bahwa karya itubisa terjual dengan harga yang bagus di Swedia.Februari 1987 Roy memberitahu Keluarga Keck tentang pengunduran dirinya.Alasan nya, usia tua dan merosotnya kondisi kesehatan. Roy dan Christinamemutuskan akan kembali ke Swedia dan menghabiskan masa tua di tanahkelahiran mereka. Mereka keluar dari rumah majikannyapada minggu kedua Maret.Belakangan Keluarga Keck tahu, Roy pergi sendiri ke Swedia sementara Christinaditinggal di apartemen mereka yang kecil di ManningAvenue. Keck tidak tahu kalauRoy ditemani istri keduanya, Esther. Saat itu pula Roy menjinjing sebuah tabungkardus besar yang bahkan tetap dibawa masuk ke dalamkabin pesawat.Roy dan Esther bersantai di Stockholm sampai Andy menyusul seminggu kemudian.Mereka bertiga bersenang-senang dengan melakukan perjalanan ke beberapanegara di Eropa. Baru bulan April mereka kembali ke Los Angeles.Ketahuan palsuEmpat bulan kemudian, 24 Agustus, penghuni La Lanterne baru tahu tentanghilangnya sebuah lukisan. Libby sendiri yang mengetahuinya, ketika tanpa sengaja iamemasuki ruangan tempat lukisan digantung."Lihat!" katanya pada pengawal dan sopirnya, Roger Paine, sambil menunjukpadalukisan I Fria Luften di dinding."Ya, Nyonya," Painne mengamati sekilas. Terus terang saja ia tidak terlalumemahami apa yang dimaksudmajikannya. Jadi, ia memilih diam, tidak melanjutkankomentar.Kemudian Libby dengan tidak sabar menarik tangan Paine dan mengajaknyamendekat ke lukisan. Libby meletakkan jarinya ke permukaan lukisan, yang licinsekali.Aha, ini seharusnya lukisan cat minyak, permukaan lukisan cat minyak seharusnyabertekstur, pikir Paine."Wah, ada orang mencuri lukisan yang asli," cetus Paine,akhirnya.168"Justru itu yang tadi kumaksud," jawab Libby geram.Esoknya seorang petugas berseragam dari LAPD, detektif Mike Kummerman,datang ke La Lanterne untuk memeriksa TKP. Namun, baru seminggu kemudian, 31Agustus, ia bisa meminta keterangan dari Libby via telepon.Pada kesempatan itu Kummerman hanya akan menggali data pribadi pelapor. Tugasyang biasanya dijalani dengan mudah, kali itu membuatnya agak kerepotan.Pasalnya, karakter Libby yang sangat sadar akan statusnya sebagai orangterpandang.Saat ditanya berapa usianya,Libby menjawab, "Aku tidak harus mengatakannyapadamu. Apa hubungannya dengan kasus ini?"Untung Kummerman tidak kurang cara untuk mendapatan data itu. Ia dapatmengambilnya dari data SIM Libby di departemen kendaran bermotor.Libby juga tidak tahu nomor Jaminan Sosial, tapi jika sangdetektif mau meneleponkantornya, maka sekretarisnya dapat memberitahukannya. Tentangalamat-alamatpenting, Libby mengaku tidak tahu mana yang penting, yang pasti ia dan suaminyatelah tinggal di Beverly Hills Hotel selama 10 tahun sebelum mereka pindah kerumah mahal itu delapan tahun silam. Ihwal pekerjaannya, Libby mengaku tidakpunya pekerjaan, tetapi melaporkan suaminya sebagai "pensiunan".Hal lain yang dijawab dengan santai adalah soal anak. Ia punya empat anak, ia jugahafal nama mereka. Namun, iatidak tahu dengan tepat usia mereka, karena sudahlama tidak merayakan hari ulang tahun mereka.Tahu teknik mencuriSikapnya yang acuh tak acuhseketika lenyap begitu Kummerman bertanya tentanglukisan yang hilang. "Hari Rabu itu aku pergi ke luar rumah untuk suatu keperluan.Ketika kembali, aku bisa melihat secara utuh lukisan itu. Tiba-tiba aku sadar bahwawarna-warna pada lukisan itu aneh, tidak seperti biasanya. Jadi, aku segera masukdan memeriksanya. Benar dugaanku, itu hanya foto, seukuran lukisan asli."Ketika Kummerman bertanya tentang kemungkinan terjadinya pencurian, Libbymenolak mengatakan siapa yang patut dicurigai. "Tidak, aku tidak punya gambaransoal pelakunya."Libby menambahkan, rasanyatidak mungkin terjadi pencurian karena rumahnyaterjaga ketat selama 24 jam. Malah Libby pun menggambarkan betapa sulitnya untukdapat membawa lukisan keluar La Lanterne dan membuat foto reproduksi seperti itu."Kita harus melepaskan lukisan itu dari bingkainya. Sebagai pelukis, aku seringmelakukannya. Kita harus menarik pakunya, lalu pelan-pelan melepasnya."Kemudian kanvas digulung, itulah cara termudah dan praktis untuk membawa keluarlukisan. Untuk mendapatkan hasil pemotretan yang ba ik, lukisan harus dibawa kestudio foto, yang banyak ditemukan di Santa Monica Boulevard. Namun, saatpembesaran foto, biasanya akan muncul masalah, yaitu warnanya tampak aneh,tidak seperti aslinya.Jadi, menurut Libby, ini bukanhasil karya seorang ahli."Kalau karya seorang ahli,mungkin aku tidak akan dengan cepat mengetahuinya."169"Mungkin Anda punya dugaan, siapa orang yang punya waktu dan kesempatanuntuk melakukan hal itu di rumah Anda?" pancing Kummerman lagi."Ya, tapi aku tidak akan mengatakan. Aku tidak mau menuduh.""Saya mengerti, tapi dengan menyebutkan namanya, Anda akan membantupenyelidikan ini.""Menurutku, pertanyaanmu kurang tepat. Lebih baik kalau kamu bertanya, 'Siapa saja yang bekerja di rumah ini?'""Baiklah ... Anda punya pembantu yang dapat memasuki ruangan ini?""Ya, hanya ada tiga pembantu. Tapi, karena mereka baru bekerja beberapa bulan,rasanya mereka tidak bisa dituduh. Mereka menggantikan sepasang suami-istri yangberhenti bekerja sekitar tiga bulan lalu, dan seorang pembantu wanita pada satusetengah bulan silam.""Wah, banyak ya yang keluar."Libby dengan defensif menjelaskan, mereka semua berhenti bekerja atas keinginansendiri."Mungkinkah pasangan suami-istri itu yang melakukan?" tanya Kummerman."Tidak, tidak mungkin. Si suami sudah selama sebelas tahun menjadi sopirmerangkap kepala bagian rumah tangga kami.""Apakah ia punya cukup pengetahuan tentang lukisan dibandingkan yang lainnya?""Mungkin tidak, meski aku sering berdiskusi dengannya.Dan tampaknya ia sukakuajak ngobrol.""Menarik sekali," kata Kummerman. "Siapa namanya?""Roy, Roy Donell."Bukan yang dicariSelama beberapa tahun di Los Angeles pelaku kejahatan di bidang seni ditanganidetektif LAPD William E Martin.Prestasinya memang meyakinkan, angka rata-ratapengembalian lukisan curian jauh melebihi rata-rata penegakan hukum nasional.Setelah wawancara pendahuluan Detektif Kummerman, kasus itu segeradilimpahkan pada Martin.Penyelidikan lanjutan tidak mengungkapkan keterlibatan petugas keamanan LaLanterne dengan pencurian itu. Pemeriksaan juga tidak menemukan bagian rumahyang rusak akibat usaha masuk dengan paksa.Namun, ada masukan baru dari Libby, bahwa saat ngobrol dengan Roy, ia pernahsekilas mengatakan lukisan itu bisa laku dengan harga tinggi di Swedia.Dari beberapa nama yang harus diperiksa, Martin tampaknya tertarik untuk lebihmemperhatikan Roy. Apalagi kemudian ia tahu bahwa sebelum berhenti tak lamasetelah waktu diperkirakan hilangnya lukisan itu Roy dikabarkan berlibur ke Swedia.170Segera Martin mengirim pesan pada Interpol, memintabantuan dari pihakberwenang di Swedia. Ia ingintahu catatan kejahatan Roy di tanah kelahirannya.Juga tentang kemungkinan keberadaan lukisan curian itu.Pada 8 September 1987, hanya dua minggu setelah Libby Keck melaporkan kasusitu, Interpol Swedia mengirim pesan panjang pada Martin. Isi ringkasnya, "RuneGunnar Donell dan istrinya Christina Donell yang berkebangsaan Swedia tidakmemiliki catatan kejahatan di negara ini. Mereka juga tidakmasuk dalam daftarpencarian orang di Swedia.Pada 15 September 1986 Balai Lelang Beijar Auktioner dikunjungi oleh seseorangyang mengaku bernama Roy Donnel, P.O. Box 532, Beverly Hills, Kalifornia. Iamembawa lukisan karya pelukis Le Clerk Des Gobelinsberjudul Fete Gallante.Lukisan itu terjual dalam lelang 19 November 1986.Pada 12 Maret 1987 Roy Donnel kembali ke Swedia bersama seorang wanita,tampaknya berdarah AmerikaLatin. Roy Donnel membawa lukisan karya Zornberjudul Kvinna Klaer Sitt Barn. Lukisan itu terjual dalam lelang pada bulan April...."Ada uang yang hilangRoy tinggal di barat Los Angeles, kawasan hunian kelas menengah. Ke sanalahMartin menuju. Martin mencatatkan Roy di Penjara Kota Los Angeles untuk kasuspencurian.Selanjutnya, Martin meminta izin Christina untuk memeriksa apartemen mereka. Disana polisi menemukan tiket pesawat Scandinavian Air dan jadwal perjalanan daribiro perjalanan mengenai kunjungan Roy ke Stockholm pada September 1986.Mereka juga menemukan brosur dari Balai Lelang Beijar Auktioner. Di ruangan lainpolisi menemukan bukti transfer uang dari Balai Lelang Beijar Auktioner ke SecurityPacific Bank di Los Angeles. Ada yang bertanggal 18 Maret 1987, sedangkanbeberapa lainnya bertanggal 17 Maret 1987. Total dana yang dikirimkan Beijar AS $85.633.Petunjuk lainnya, brosur dandaftar harga dari Lab Foto"Rossi". Juga dua kamera 35mm, sebuah lensa tele, dan satu strip film warna.Untuk menguatkan dakwaannya Martin mengunjungi Lab "Rossi". Tom Rossi, sipemilik, mengatakan pada partner Martin Detektif Donald Hrycyk ingat betul padaRoy, karena Roy memang meninggalkan kesan khusus.Awal 1987 seorang pria membawa slide warna 35 mm dan meminta untuk dicetak.Biasanya, pembesaran foto dilakukan sesuai ukuran standar, tetapi pria beraksenSwedia itu meminta ukuran yang aneh karena harus pasdengan bingkai khusus.Ketika kembali beberapa hari kemudian, tampak ia tidak puas dengan hasilnya.Warna-warna yang muncul tidak seperti aslinya, ukurannya juga tidak pas. Rossimengatakan pada lelaki itu, iahanya bisa membuat seperti yang ada pada slide,sungguh sulit bila ingin menyamakan dengan yang asli karena yang asli tidak ada dihadapannya untuk perbandingan. Ia juga menjelaskan, pembesaran hingga 20 kalipada slide 35 mm akan menghasilkan gambar kabur dan berbintik-bintik. Rossimenganjurkan agar membawalukisan asli ke studio foto untuk direproduksi memakaikamera khusus dengan format besar, hasil cetaknya pasti lebih bagus.171Pria itu setuju. Beberapa minggu kemudian ia kembali dengan lukisan asli, tanpabingkai. "Anehnya, ia terus berada di dekat lukisan itu saat saya memotretnya," kataRossi.Rossi melakukan pembesarandan memasangnya pada papan poster. Namun,ketika pria Swedia itu kembali, baru ketahuan bahwa lukisan itu sekitar 2,5 cm lebihkecil daripada bingkainya. Rossi kembali memperbaiki foto itu. Setelah dua bulanbolak-balik, akhirnya pria Swedia itu puas dengan hasilnya.Meski puas menemukan seorang saksi, Martin merasa masih ada yang kurang.Menurut Beijar, sebuah perusahaan di Swedia telah membeli lukisan itu seharga 3,1kron, sekitar AS $ 550.000, dan Beijar mendapat komisi 20%. Padahal, nilai transferyang ada hanya AS $ 85.000,berarti sekitar AS $ 355.000 hilang. Martin tidakmenemukan uang tunai dalam jumlah berarti di apartemen Roy maupun rekeninglain di bank.Didalangi majikan?Saat memeriksa apartemen Roy, Martin dan Hrycyk menemukan tanda buktipenyewaan safe-deposit boxdi sebuah bank di Beverly Hills, dan surat penitipanrumah mobil. Dengan bekal surat penggeledahan, mereka membuka rumah itu. Disana ditemukan dua foto pembesaran yang salah dari IFria Luften. Mereka jugamenemukan kopi negatif. Bukti-bukti itu lagi-lagi hanyamenguatkan kejahatanpemalsuan dan pencurian lukisan.Mengenai sejumlah uang yang hilang, Martin tidak terlalu memusingkannya.Berdasarkan pengalaman, dengan sedikit ancaman, seorang terhukum relamengaku di mana menyimpan uangnya, asalkan mereka mendapat penguranganhukuman. Namun, Martin harus gigit jari, sampai saat pengadilan digelar, Roy tidakjuga mengaku di mana uang itu disimpan.Harapannya hanya pada Esther, si wanita berdarah Latin. Bisa jadi ia tahu di manaRoy menyembunyikan uang itu. Dengan melacak catatan keuangan Roy, Martindapat dengan mudah menemukan alamat Esther.Menurut pengakuan Esther, selama perjalanan di Eropa, Roy tidak pernahmengatakan sesuatu yang berhubungan dengan lukisan.Roy hanya mengatakan, diStockholm akan menjual aset dengan nilai transaksi cukup menggiurkan. Selebihnya,Esther mengaku, tidak tahu apa-apa. Dari cara Esther menjawab, Martin dapatdengan cepat menyimpulkan, wanita itu memang tidak banyak tahu tentang"operasi"Roy.Kejutan muncul saat pemeriksaan. Meski membenarkan semua pengakuan Rossi,Roy tetap tidak mau mengku bersalah. Itu karena ia hanyamenjalankan perintahLibby."Itu sebabnya pula polisi tidak bakal menemukan uang itu, karena seluruh uangdiserahkan pada Libby. Saya hanya mendapat komisi 20%,"aku Roy."Tidak masuk akal," kata Martin. "Katanya, selama perjalanan keliling Eropa setiapkali ia mengirimkan uang tunai AS $ 20.000 melalui pos."Menurut pengakuannya, jumlah uang penjualan itu sangat besar, jadi akanmerepotkan bila dibawa-bawadalam perjalanan. Maka, sekembali ke Kalifornia,setiap kali menyajikan sarapan, ia menyelipkan setumpuk uang di bawah serbet disamping cangkir kopi Libby.172Sedangkan biaya perjalanannya, aku Roy, diambil dari penjualan lukisanyangpertama dicurinya.Roy juga menyatakan, ia tidak peduli dengan klaim asuransi sebesar AS $ 500.000dari keluarga Keck atas kehilangan lukisan itu.Dari pemeriksaan ulang oleh Deputi Jaksa Wilayah Michael Montagna, Roybersikukuh, semua uang penjualan lukisan sebagian besar disimpan Libby.Alasannya, Libby membutuhkan uang untuk membayar pengacara yang mengurusperceraiannya.Bagaimana reaksi Libby?"Sungguh menggelikan pengakuan itu. Mengapa aku harus mencuri lukisan koleksihanya demi secuil uang? Kalau perlu, saat ini pun aku bisa menuliskan cek senilaiuang itu," jawab Libby dengan wajah marah.Memang, selama ini Libby mendapat banyak uang dari suaminya. Libby jugamempunyai rekening pribadi senilai AS $ 11 juta. Setiap bulan diperkirakan tidakkurang dari AS $ 200.000 didapatnya.Begitupun Roy masih bersikukuh bahwa Libby dalang semua pencurian itu. Iamemberikan lukisan itu di tempat parkir Hotel Bel Air.Jawaban itu mentah-mentah ditolak Libby, "Seumur hidupku aku tidak pernahmenginjak hotel itu."Namun, pembela Roy, Don Randolph mengingatkan, sebelum menikah dengan BigHoward, Libby pernah menjadi istri seorang pria yang belakangan menjadi pemilikHotel Bel Air.Fakta itu tetap tidak membuatLibby mengubah pengakuan.Pengadilan selanjutnya menghadirkan Big Howard, yang pas disebut sebagai pemiliksah lukisan itu. Big Howard mengaku, telah menerima uang pengganti asuransi ataskehilangan lukisan itu. Di pengadilan tampak benar betapa Big Howard sangatberhati-hati dalam berucap. Maka, ketika tim pembela bertanya padanya apakahistrinya berbohong atau tidakjujur, dengan diplomatis Big Howard menjawab, "Sayatidak yakin ia jenis orang yang dapat dipercaya."Wah, kalau begitu, mana yang benar, Roy atau Libby?Tetap tak terlacakDewan juri sungguh terombang-ambing dalam menentukan keputusan. SikapLibbydi pengadilan dianggap menyebalkan. Tak heran beberapa anggota juri mulaibersimpati pada Roy.Namun, kemudian mereka mencoba untuk benar-benar menilai secara objektif. Libbymungkin benar, uang yang hilang itu ibarat setetes air dari seember air yang ia miliki.Kemungkinan keduanya bekerja sama sudah dibuang jauh-jauh.Kalau Libby terlibat, apa yangdia harapkan? Bukankah uang asuransi jatuh ditangan suaminya? Juga, untuk apa ia mencuri lukisan kecil yang pertama kali dijual seharga AS $ 6.000?Apakah untuk latihan agar Roy tahu jalur perdagangan barang seni, seperti kata Roy?Rasanya tidak perlu, bukankah Libby sudah tahu jalur-jalur penjualan barang seni?Akhirnya juri memutuskan, Roy harus menghabiskan 10 bulan dalam kurunganpenjara. Herannya, AS $ 355.000 tak terlacak ke manamenguapnya.(Nonfiksi/Perfect Crimes/Sht )