Sret, sret, ... pluk! Jari-jari Adelia Quirk bergerak gesit menyortir surat-surat yangdatang pagi itu. Dengan cepatterbentuk dua tumpukan. Satu berada di tengah mejaHarry Fendley, terdiri atas tagihan dan pemberitahuan lelang. Tumpukan lain beradadi dasar tempat sampah, berupa beberapa selebaran serta undangan ke acarajamuan makan malam yang diadakan seorang anggota Kongres, yang fotonyatergantung di dinding, sedang memeluk bahu Harry Fendley.Biar saja Harry kecewa beratkarena merasa tidak diundang, pikir Bu Quirk puas.Tangan wanita kurus denganrambut keriting tipis berwarna kelabu itu lalumendorong kacamata bacanya yang melorot. Dahinya berkerut ketika melihat suratterakhir. Alamatnya diketik rapi, tetapi tidak ada nama pengirimnya. Surat semacamitu sudah sering dilihatnya selama 30 tahun menjadi sekretaris di Sekolah MenengahUmum Endicott, sebelum ia pensiun musim semi lalu.Dengan sebal diremasnya surat itu, lalu dilemparkannyake tempat sampah.Tiga belas nama"Bu Quirk!" Teriakan Fendleymembuat Quirk bak kena setrum. Jantungnya serasaberhenti beberapa detik. "Bu Quirk, tolong jangan buang surat-surat dari para pemilihsaya. Siapa tahu warga negara baik itu sedang menghadapi masalah." HarryFendley, ketua Dewan Pengawas Daerah dan tokoh politik setempat, menggalikeranjang sampah dengan terengah-engah, karena perutnya yang sebesar gentongitu tertekan.Ia menarik napas lega ketika menemukan surat yang baru saja diremas Quirk."Bu Quirk," kata Fendley."Anda 'kan sekretaris yang baik. Jangan pernahmembuang surat sebelum saya membacanya, tidak peduli dari orang sintingsekalipun." Fendley menggeleng-gelengkan kepalanya, seakan-akan sedangmemberi tahu anak idiot. Wajahnya memperlihatkan keprihatinan, sementara alismatanya bertemu di atas hidung, seperti dua ulat sedang berciuman."Anda kelihatan pucat. Anda tidak apa-apa 'kan? Bekerja untuk membayar utangutangGeorge mungkin terlalu berat buat Anda. Memang bukan salah Anda, Georgejadi penjudi. Saya sudah sering memperingatkan, tapi dia tidak mau mendengarkan.Sayang, asuransi jiwanya tidak bisa menutup semua utang kalian. Kalian berduakurang melihat masa depan sih," imbuh Fendley, setengah mengejek."Saya betul-betul prihatin, BuQuirk. Kenapa Anda begitu keras kepala? Tigasetengah hektar tanah terlalu berat untuk diurus seorang janda seperti Anda. Sayabukan ingin menakut-nakuti, tetapi sebaiknya jangan sendirian di sana. Kenapa tidakAnda serahkan saja rumah dan tanah itu kepada saya? Sebagai gantinya, saya akanmenyerahkan surat-surat utang George kepada Anda."Diolok-olok dan diintimidasi seperti itu, Bu Quirk cuma bisa menyumpah dalam hati.Fendley sendiri kemudian mengalihkan perhatiannya pada surat yang baru saja62diselamatkannya dari tempat sampah. Matanya bergerak mengikuti beberapa baris,lalu memandang Bu Quirk dengan senyum senang."Bu Quirk, Anda tahu apa yang Anda buang?" Fendley lalu membacakan isi surat itu:"Jangan anggap enteng. Surat ini dapat membawa keberuntungan besar atausebaliknya, musibah besar bagi Anda. Kirim salinannya sebanyak 13 pucuk dalamwaktu lima hari ....""Tapi itu 'kan surat berantai,Fendley," potong Bu Quirk."Buatkan 13 salinannya, Bu Adelia! Kita harus berbagi keberuntungan denganteman-teman kita," tegas Fendley menyorongkan kertas itu ke sekretarisnya."Kirimsatu pada Robert Barnes.""Lawan Anda pada pemilihan yang lalu?""Betul. Kirim juga pada JamesHollingshead, walikota kita. Pastikan juga jatah LeroyJacobs dan istrinya, Evelyn...."Bu Quirk mencatat nama-nama lawan politik, musuh-musuh pribadi serta bekassekretaris bosnya itu. Fendley betul-betul menjijikkan.Rayuan pedagang mobilBu Quirk sendiri tak punya banyak teman, karena ia tak banyak menyukai orang.Begitu pun sebaliknya. Hanyapara tetangganya yang kadang-kadang memberiperhatian. Suami-istri Anderson, tetangga Bu Quirk yang memiliki 1,24 ha tanahberhutan di antara tanahnya dan Red Mound National Forest misalnya, selalumemperlakukan Quirk, seakan-akan dia bibi merekayang eksentrik. Tetangganya yang lain, keluarga E fferson, tinggal di lahan yang ditumbuhi pohonpinus seluas 2 ha dan seringkebanjiran. Mereka selalu memberinya selai buatansendiri yang tidak jelas selai apa, keju kambing, ketimun yang diolah entahbagaimana caranya, lalu mereka beri nama "acar". Mereka sulit ditolakkedatangannya, sesulit menjauhkan anak-anak anjing yang selalu melibat di sekitarkaki.Tanah keluarga Efferson berbatasan dengan Sungai Chicasaw yang memisahkantanah mereka dari hutan nasional. Di seberang tanah keluarga Anderson terdapatSungai Wooten. Lalu di sebelahnya ada tanah luas tak berpenghuni yangberseberangan dengan jalan bebas hambatan. Di belakang tanah milik Bu Quirk dantetangga-tetangganya terdapat hutan sepanjang beberapa kilometer, milik AcmePaper, Inc. yang dikenal sebagai tukang caplok tanah.Dari tiga bidang tanah yang dimiliki perorangan itu, tanah Bu Quirk paling bagus.Letaknya tinggi di atas punggung bukit yang indah, tidak pernah kebanjiran danberpemandangan indah. Bu Quirk merasa Fendley mempunyai rencana atas tanahdan rumahnya. Ia tahu, pedagang mobil bekas yang pandai merayu itu menawarkanpekerjaan sekretaris, bukan agar ia dapat membayar utang George. Tapi untukmembujuknya agar mau melepas tanah warisan sebagai penebus utang.Bu Quirk pernah melihat wakildari Brooks Brothers datang ke kantor Fendleymembawa tabung-tabung cetak biru, yang isinya mungkin saja peta survei tanah. Iamencoba mendapat informasi dengan menempelkan telinganya ke pintu ruang kerjaFendley. Namun, yang kedengaran cuma suara kresek ... kresek. Fendley pastisudah mengantisipasi ulah sekretaris usilnya dengan memasang peredam suara.63Fendley di mata Bu Quirk tak beda dengan ular. Bayangkan, seusai pemakaman, iabaru tahu kalau selama bebeberapa minggu terakhir, setiap Rabu malam Georgebukannya pergi ke persekutuan doa seperti yang dikatakannya, melainkan berjudi.Itu sebabnya, Fendley bisa memegang surat-surat utangyang ditandatanganiGeorge di hadapan sejumlah saksi. Fendley sendiri tidak secara langsung terlibatdalam permainan judi itu.Bu Quirk tahu, menurut hukum ia wajib membayar utang George. Tapi ia juga tahu,secara hukum Fendley tidak bisa mengambil rumahnya begitu saja. Dalam hati, BuQuirk berjanji, akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan, agar tanahwarisan George tidak jatuh ke tangan orang busuk seperti Harry Fendley.Ketinggalan beritaAdelia Quirk memandang langit yang menaungi kota berpenduduk 25.000 jiwa itudari depan pintu kantornya. Sejak cuaca memburuk beberapa hari lalu dan musimgugur hendak beranjak ke musim dingin, si bos makin giat menyuruhnya membelikoran ke seberang kantor. Padahal, suhu dingin bisa memperparah penyakitartritisnya. Walaupun sudah mengenakan mantel wol tebal,toh angin tetap sajamenyusup.Saat itulah Quirk menyaksikan tabrakan hebat antara sebuah minivan cokelat dansedan Lincoln, tak jauh dari lampu merah. Lincoln yang dikemudikan JamesHollingshead, walikota Endicott, saat itu sedang ngebut. Sebagai walikota, sudahbertahun-tahun Hollingshead mengabaikan peraturan lalulintas tanpa pernahdihukum. Namun, kali ini ia tidak bisa menghindar dari hukum alam. Bersama RobertBarnes, si pengemudi minivan, ia meninggal dunia ditempat.Sampai malam, peristiwa itu masih terbayang di benak Bu Quirk. Kedua korbankecelakaan dikenalnya dengan baik, walaupun ia menganggap mereka bukanmanusia baik. Polisi sendiri bilang, kecelakaan itu mungkin disebabkan rem minivanitu blong.Kriiing!!! Tiba-tiba telepon berdering. Dengan sebal Bu Quirk mengangkat bendayang membuyarkan lamunannya itu."Halo, Virginia," katanya tanpa semangat, setelah tahuyang menelepon ternyataiparnya. "Kamu pasti mau membicarakan kecelakaan itu," sambung Quirk."Kecelakaan apa? Oh, maksudmu yang menimpa suami-istri Jacobs, ya? Itu sihbukan kecelakaan. Leroy memang sengaja menembaknya!"Tulalit. Namun Quirk lega, berarti ia tak harus berceritatentang tabrakan mobil yangmenimpa walikota."Menembak siapa?""Evelyn. Dia menembak Evelyn dan salesman asuransi yang tidur dengan istrinya itu.Rupanya, setiap kali Leroy pergi b ekerja, orang asuransi itu datang. Tadi pagi, Leroytiba-tiba kembali.""Jangan ceritakan apa yang dikatakan Leroy saat ia ditahan ....""Leroy tidak menunggu polisi datang," Virginia memotong. Lalu dengan suaraberubah lunak ia berkata, "Iamenembak dirinya sendiri."64Bu Quirk mendengarkan cerita Virginia sambil memandang jauh ke langit-langit.Mengapa begitu banyak orang mati hari ini?"Dan Johnny Hovatter, dalam keadaan mabuk, terjatuh darisalah satu kudanya.Lehernya patah," lanjut iparnya."Hah? Kapan?""Aduuuh, Adelia. Kamu betul-betul tidak menaruh perhatian pada sekelilingmu. 'Kanada di koran pagi ini."Quirk ingat, koran pagi Fendley basah tak bisa dibaca setelah dipakai melindungikepala dari hujan. Sedangkankorannya, Clarion Herald mendarat di kubangan air dihalaman rumahnya, karena siloper salah lempar."Oh, ya, maksudku menelepon kamu sebenarnya ingin menanyakan, kapan keluargaEfferson akan pindah?""Keluarga Efferson? Mereka tidak mau menjual tanahnya, kok. Anak Frieda Wilsonyang bekerja di pengadilan, waktu bertemu di kapsalon bilang, ada cacat hukumdalam jual-beli tanah itu 60 tahun lalu. Keluarga Efferson kemudian menawarkansedikit uang dengan imbalan persoalan diselesaikan ...."Penasaran, setelah selesai berbicara dengan Virginia, Quirk menelepon keluargaEfferson. Mereka membenarkan, petani tua bekas pemilik tanah mereka, 60 tahunlalu menjual tanahnya pada sebuah perusahaan penebangan kayu. Namun, karenakesulitan uang, pembayaran terhenti setengah jalan. Petani itu lalu mengambilkembali tanahnya tanpa meluruskan hak kepemilikannya di pengadilan.Belakangan,perusahaan penebangan kayu itu hidup lagi, ber-gantinama menjadi Acme Paper."Kapan kamu tahu ada yang tidak beres?" tanya Quirk."Saya mulai curiga beberapa bulan lalu, waktu sekelompokpetugas survei dariperusahaan kayu mengukur melewati pagar belakang," cerita Gary Efferson."Mandornya menunjukkan gambar yang membuat perut saya mual ...."Bu Quirk meletakkan telepon dengan marah.Kena setrumKeesokan harinya, perasaan Bu Quirk makin tak keruan. Iamerasa seperti sedangnaik pesawat yang tiba-tiba oleng, ketika tukang pos memberi tahu, anggota dewankotapraja yang bertugas menyusun perundang-undangan tewas kena setrumsaatmembetulkan antena TV tadi pagi. Seorang pengendara mobil yang kebetulan lewatbermaksud menolongnya. Namun, si pengendara malah ikut kena setrum, sekaligusgagal menyelamatkan nyawa sang anggota dewan.Bu Quirk sadar, korban-korban meninggal dalam beberapa hari terakhir adalahorang-orang yang terdapat dalam daftar surat berantai Fendley. Mungkinkah hal initerjadi secara kebetulan? Mengirimkan surat berantai kepada seseorang mestinyatidak akan membuat si penerima meninggal. Tapi kalau bukan lantaran suratberantai, mengapa orang-orang itu meninggal? Tiba-tiba Quirk teringat padapenjualan mobil Fendley yangbelakangan meningkat pesat.65Sulit dipercaya, Fendley tiba-tiba menjadi orang paling mujur di tengah berbagaikemalangan yang menimpa orang lain. Apakah nasib sial memang bisa berpindah keorang-orang yang dikirimi surat berantai oleh Fendley?"Fendley, kita punya masalahbesar," bilang Quirk, yang tiba-tiba saja menyerobotmasuk kamar kerja bosnya. Fendley melotot dan menaruhtelepon buru-buru, tanpamengucapkan salam kepada lawan bicaranya."Fendley, saya tidak tahu bagaimana mengatakannya. Banyak orang meninggal.""Bu Quirk, setiap hari selalu ada orang meninggal.""Maksud saya, orang-orang yang Anda kirimi surat berantai. Tujuh, Fendley, tujuhorang meninggal.""Ah, itu 'kan cuma kebetulan," sebut Fendley dengan mata berbinar-binar."Saya tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi cobalah bertindak!"Alis mata Fendley merayap naik."Bertindak apa?" tanyanya."Bu Quirk, Anda sakit? Saya sudah berbicara denganadik Anda beberapa waktu lalu dan dia juga khawatir."Dengan mata sama sekali tidak memperlihatkan kepikunan, Bu Quirk menataptajam.Beberapa menit setelah percakapan tadi, Bu Quirk meninggalkan kantor sambilmembawa sebuah kotak berisi barang-barang pribadinya. Tangannya yang lainmenenteng pot b erisi tanaman geranium. Dalam perjalanan keluar ia berpapasandengan seorang wanita seksiberambut pirang. "Anda tahu ada lowongan sekretarisdi sini?" tanya si wanita. Alih-alih menjawab, Quirk malah menjatuhkan pot geraniumke kaki si wanita. Gabrukk!Dalam 24 jam berikutnya, Bu Quirk berada di ruang duduk rumahnya sambil minumbercangkir-cangkir teh. Tiba-tiba saja Coleen Anderson meneleponnya. Katanya,sudah sebulan ini ia sering menerima telepon gelap yang kian menakutkan. Malamhari sering kelihatan orang gentayangan di luar rumah. Malam kemarin, tigaanjingnya tewas disembelih dihalaman, entah oleh siapa. Coleen mengakhiriceritanya dengan menangis terisak-isak.Bu Quirk sadar, keserakahanHarry Fendley-lah biang keladi semua malapetaka ini. Tapi bagaimana cara menghentikannya?Tinggal dua nyawaEsok paginya, Bu Quirk mendengar kabar, restoran Emilio terbakar. Restoran itutempat makan favorit di Endicott. Saat api berkecamuk, di dalam sedangbanyakorang makan. Api meminta tujuh korban. Ketika penyiar teve menyebutkan namanamakorban, Bu Quirk mengambil daftar penerima surat berantai yangdikirimkannya atas perintah Fendley. Ia mendapati empat dari tujuh korban tercatatdalam daftar.Kini total korban, entah akibat surat berantai atau ulah Fendley sendiri, mencapaisebelas orang. Tinggal dua nama dalam daftar yang masih hidup. Yakni JohnMcLean, sesama pedagang mobil, dan bekas sekretaris Fendley. Dengan tergesagesaBu Quirk menyambar tas dan mantelnya, lalu pergi ke Hartley dan McLeanAuto Sales yang terletak di tempat strategis, dekat jalan bebas hambatan. Bu Quirk66menemukan McLean sedang melempari poster kampanye Fendley dengan baut diruang kerjanya."Bu Quirk! Saya kira Anda sudah meninggal!""Dan kamu masih tetap berandal kecil yang seminggusekali dikirim ke kepalasekolah untuk disabet," balas Bu Quirk cepat."Anda lebih menakutkan daripada kepala sekolah," McLean tertawa. "Ada perluapa?" sambungnya. "Kamu akan mati, kecuali kamusegera bertindak,"McLean duduk membisu ketikaBu Quirk menceritakan apa yang terjadi. Air mukanyaberubah dari terkejut menjadi tidak percaya. Bu Quirk tahu, ia cuma menyia-nyiakanwaktu."Ya, saya ingat menerima surat semacam itu. Sekretarissaya membuangnya. Jadi,apa yang harus saya lakukan? Mengirim 13 surat lagi?" tanyanya.Dada Bu Quirk sesak. Mengapa jawaban itu tidak terpikir olehnya? Bagaimana kalau13 orang itu mengirimkannya kepada 13 orang lain, begitu seterusnya. Apakahsemuanya akan mati tiba-tibajuga?McLean tergelak-gelak. "Beri tahu Fendley, saya tidak tahu lelucon apa yangdirancangnya, tetapi dia memilih orang yang tepat untuk memerankannya. Quirk,Anda patut mendapat Oscar."Tanpa basa-basi lagi, Quirk meninggalkan ruangan. Dia tak ingin menyaksikan gaya Mc-Lean tertawa. Tapi ia bisamendengar dengan sangat jelas suara keras yangtimbul saat tengkorak McLeanmenghajar sudut lemari file. Seorang salesman yangsedang lewat di depan pintu berteriak. Quirk langsung kabur tanpa menengok.Berbalik sasaranFendley menahan senyum ketika bertemu dengan Bu Quirk lagi di kantornya."Dua belas tewas, Fendley. Apa yang sebenarnya telah Anda lakukan?" Rasanyaingin ia menampar Fendley."Yang saya lakukan?" Fendley membuka pintu sebuah lemari. Di dalamnyatertempel sehelai poster yang ditulisi huruf besar-besar, nama 13 orang yang dikirimisurat berantai. Dipandanginya "karyanya" itudengan puas. "Cuma ini, Quirk. Sayajuga ingin tahu kenapa begitumanjur ...."Bu Quirk melihat nama terakhir yang belum dicoret: Becky Ward."Bagaimana dengan Becky?"Fendley mengangkat bahu."Terkutuk. Anda bertanggungjawab atas semua ini."Senyum Fendley berubah kejam dan mata sipitnya bertambah sipit berpayung alistebal. "Becky kurang menghormati saya ketika ia bekerja di sini," ucapnya sembari67mendelik dengan sikap mengancam. Quirk merasa kepalanya melayang. Untunglahtelepon berdering, sehingga perhatiannya mengarah padagagang telepon."Bilang pada anggota Kongres itu, aku akan meneleponnya beberapa menit lagi,"jawab Fendley kepada seseorang di seberang sana."Beri tahu Haroldson perihal kemajuan yang sudah Anda peroleh untuk mendapattanah-tanah kami," pancing Quirk."Kok Anda tahu?""Teman saya Gary Efferson pelahap berita finansial. Ia membaca bahwa istriHaroldson mendapat posisi menentukan di Acme Paper. Istri Haroldson juga yangmengepalai perusahaan pembangunan perumahan, perusahaan yang dipimpinsuaminya sebelum terpilih menjadi anggota Kongres. Tanah keluarga Anderson,Efferson, dan saya, jadi penghalang untuk membangun jalan bebas hambatan. KalauAnda memperoleh tanah kami,jarak dari Acme Land ke kotabesar cuma 45 menit,harga tanah Acme Land pun akan melonjak."Merasa mendapat angin, Quirk melanjutkan, "Anggota Kongres itu membayar Andacukup besar untuk membeli tanah dan menjualnya langsung ke Acme, tetapi Andaserakah. Anda ingin mendapat tanah kami tanpa keluar banyak uang, kalau perlugratis.""Hampir betul," jawab Fendley. "Sebenarnya, ini saran Haroldson. George suamiAnda sudah mulai kalah berjudi sebelum saya mengikat janji dengan Haroldson.Sayang, ia keburu mati sebelum menyerahkan tanahnya. Kini sudah terlambat bagiAnda dan siapa pun untuk bertindak," Fendley tertawa geli. "Asal tahu saja, sayasudah minta adik Anda mengajukan permohonan ke pengadilan, agar Andadinyatakan tidak waras."Diancam begitu, Quirk malah tersenyum. "Maaf, ada yang lupa saya poskan," kataQuirk kepada si pirang, penggantinya di kantor Fendley. Ia segera mengambilsuratberantai ketiga belas dari laci, lalu memasukkannya ke tas. Ya, surat ketiga belasyang tak terkirimkan mestinya berbalik menyerangsi pengirim. Beberapa waktukemudian, dia mendengar adakegaduhan di kantor Fendley."Korban ketiga belas sudah jatuh. George pasti senang, tanahnya tak jadi terjual,"bisik Quirk pelan. (Kisah Rekaan/Vickie Dubois/HI)