Pada 29 Juli 1997, suasana gedung pengadilan negeri di Birmingham tampak lebihramai dari hari biasanya. Puluhan wartawan media cetak maupun elektronikmenyemut sejak pagi di depan ruang sidang utama. Siang itu mereka menunggupembacaan keputusan juri atas kasus Tracie Andrews yang didakwa membunuhkekasihnya, Lee Harvey. Jarang sekali sebuah kasus pembunuhan sedemikianmenyita perhatian pers dan warga Inggris.Butuh tak kurang dari lima jam bagi juri untuk berunding, hingga akhirnya satu persatu terlihat kembali ke ruang sidang. Salah seorang wakil juri maju menyerahkansurat keputusan kepada hakim Buckley."Terhadap kasus Tracie Andrews, juri menyatakan terdakwa terbukti bersalah."Demikian keputusan juri yangdibacakan singkat.Mendengar itu, Tracie Andrews kontan berdiri dari tempat duduknya. Ia memprotesjuri, sayangnya dengan cara tidak sopan. Maka, meski kata-katanya terdengar jelas,tak ada yang sungguh-sungguh menghiraukannya. Ruang sidang ikut gaduh olehgumaman pengunjung, hakim pun harus menenangkannya."Juri telah memutuskan Anda bersalah dengan bukti-bukti yang kuat. Sesungguhnya,hanya Anda yang tahu apa yang terjadi malam itu, tapi kita dapat melihat akibatnyadahsyat," kata Hakim Buckleysesaat setelah Tracie dapat menenangkan diri."Seperti Anda tahu, semua kembali kepada ketentuan hukum. Hukuman untuk Andapenjara seumur hidup."121Tracie tak bereaksi. Air matanya tak terbendung. Simpati dari banyak orang mulaibangkit, terutama orang yangmenontonnya di televisi."Aku sudah tahu, mereka akan memutuskan aku bersalah. Tapi sungguh, aku samasekali tak melakukannya," kata Tracie kepada pers begitu ia keluar dari ruang sidang.Selalu tidak akurUsia Tracie Andrews baru 27 tahun. Ibu seorang putri berusia tujuh tahun itu masihcantik, meski guratan-guratan kedewasaan tetap mudah ditangkap dari sorotmatanya.Sebelum bertemu Lee Harvey,Tracie pernah hidup bersamaseorang pria selamabeberapa tahun. Tapi sepuluh bulan setelah putrinya lahir, ia meninggalkannya.Tracie tinggal di sebuah flat kecil dan bekerja sebagai penjual produk kecantikan.Sedangkan Lee, sehari-harinya bekerja sebagai sopir bus. Sebagaimana kekasihnya,Lee telah memiliki seorang putra hasil hubungannya semasa berusia belasan tahun.Hingga akhir hayat, hubungan dengan mantan kekasih dan anaknya tetap baik.Meski pekerja kasar, Lee termasuk pria berwajah tampan. Pada akhir pekan, iadikenal sering bergaul di klab-klab malam sekitar Birmingham Broad Street. Karenaketampanannya, Lee diketahui punya beberapa teman wanita. Meski sebenarnyajustru ia yang lebih sering dikerjain oleh para wanita itu.Jauh di dalam hatinya, Leemencari wanita untuk dijadikan istri. Saat bertemu Tracie, ia berpikir sudahmenemukannya. Sejak pertemuan yang romantis di klab malam Ritzy's pada 1994,mereka memutuskan tinggal bersama di flat Tracie.Namun, sejak kebersamaan tanpa ikatan ini, keduanya sering bertengkar. Meskiberulang kali rujuk kembali, tak jarang pertengkaran itu membuahkan kerusakanpada perabotan rumah mereka. Tracie pernah melapor ke polisi bahwa Lee telahmelempar televisi dan kaset video kepadanya. Puing-puingnya tampak berserakandidepan rumah. Saat itu polisi hanya bisa menasihati mereka.Sebenarnya, perangai Tracietak kalah kasar dibandingkandengan Lee. Dalampenyelidikan polisi, saat masih serumah dengan pasangan terdahulu, Tracie seringmengacungkan pisau saat bertengkar. Polisi mengonfirmasi kabar ini dan dibenarkanmantan kekasihnya. Suatu kali keduanya bertengkar karena Tracie menuduhpasangannya menyetir sambilmabuk."Padahal sudah dijelaskan baik-baik, tapi Tracie nekat lari ke dapur danmengacungkan pisau. Dia hampir saja kehilangan kontrol, untunglah aku segeramerebutnya. Saat marah, matanya liar sekali," jelas pria itu kepada polisi.Serangan mendadakPada malam pembunuhan, 1 Desember 1996, Tracie dan Lee terlihat berada di klabmalam di kawasan Marlbrook Inn. Malam belum terlalu larut saat merekameninggalkan tempat itu. Mereka pergi dengan mengendarai sedan Ford Escortyang dikemudikan Lee. "Keduanya memang tidak bertengkar, tapi dari sorot matanya mereka terlihat sedangtidak akur," kata Crigman, jaksa penuntut kasus pembunuhan ini di depan sidang.Penilaian itu berdasarkan penuturan sejumlah saksi di klab malam kepada polisi.Saksi lain, seorang pria, mengutarakan, sekitar pukul 22.30 ia baru saja melangkahmeninggalkan rumah teman wanitanya di kawasan Coopers Hill, dekat Alvechurch122pinggiran kota Birmingham. Tiba-tiba di kegelapan, ia dikejutkan teriakan memilukanseorang wanita yang memintanya memanggil ambulans."Tolong, tolong! Cepat!" Permintaan itu sempat membuatnya panik.Tanpa memperhatikan sekeliling, pria itu segera kembali ke rumah teman wanitanyadan memintanya menelepon 999. Sang pria segera kembali ke tempat asal jeritantadi. Di sana ia mendapati seorang wanita muda berdiri di samping mobil.Pakaiannya penuh darah, tubuhnya tampak gemetar. Di dekatnya, astaga! Sesosoktubuh pria tergelak di jalanantak bergerak. Darah berceceran di sekitarnya.Saksi sempat menanyakan, kalau-kalau telah terjadi kecelakaan lalu lintas, tapiwanita yang kemudian diketahuinya bernama Tracie Andrews, mengatakan,"Tidak."Memang benar, sedari tadi ia tidak mendengar ada kendaraan lewat. Baru setelahbeberapa orang berkerumun,Tracie mampu bercerita bahwa dirinya baru sajadiserang seseorang.Berdasarkan penuturan Tracie kepada polisi - yang diulang di pengadilan - malamitusepulang dari klab malam, ia dan kekasihnya berkendara pulang. Di tengah jalankeduanya tersadar, ada sebuah mobil sedan Ford Sierra berwarna gelap membuntutimereka. Sempat terjadi kejar-mengejar, sebelum akhirnya mobil itu berhasilmenghadang. Seorang pria turun dari kendaraan dan memaki-maki, kemudianmenyerang Lee dengan pisau."Aku tidak yakin berapa kali dia menusuknya. Saat Lee terjatuh ke aspal, baru akukeluar dari kendaraan," jelasTracie.Dari dalam mobil Tracie melihat pria itu sempat membungkuk di depan Lee, tetapi iatidak melihat senjatanya. Tak lama kemudian Tracie keluar dan memakinya. Pria ituberbalik kemudian memukulnya begitu keras. Tubuh Tracie terbanting ke jalan. Matakiri dan hidungnya luka. Akibatnya, ia harus mendapatperawatan selama tiga jam dirumah sakit.Selebihnya, tak banyak yang bisa diingat malam itu. Tracie hanya mendengarpengemudi mobil berkata kepada penyerang, "Sudah tinggalkan saja, Jez." Lalumereka tancap gas."Aku mencoba bangkit dan mendekati Lee. Terasa ada yang basah di tubuhnya.Ternyata darah. Dia terdengar mengeluarkan suara aneh, seperti mendengkur. Akutak tahu apa yang harus kulakukan saat itu."Mencoba bunuh diriKasus kekerasan jalanan di daerah sepi Coopers Hill langsung menjadi berita besardi Birmingham, bahkan seluruh Inggris. Bukan hanyakarena daerah itu selama inidikenal cukup aman. Tapi masyarakat bersimpati terhadap kekasih korban, TracieAndrews.Tracie sangat pandai mengambil simpati masyarakat lewat media massa. Denganisak tangis dan cucuran air mata, wajahnya selalu membuat penonton dan pembacaterkesima. Ia bahkan memintamasyarakat ikut membantu menemukan pelakupembunuhan kekasihnya.123Sebaliknya, polisi merasa kesulitan, karena tidak mendapatkan motif penyerangan.Mereka hanya berspekulasi kasus itu berhubungan dengan bisnis obat terlarang.Sebuah sketsa wajah berdasarkan deskripsi Tracie ikut disebarluaskan media massa.Berdasarkan penyelidikan, para detektif menemukan gambaran lain dari kasus ini.Beberapa saksi di klab malamMarlbrook Inn menuturkan, malam itu mereka melihatTracie dan Lee, tapi tidak melihat adanya mobil pembuntut. Kesaksian itu diperkuatpenuturan dua akuntan dari Bromsgrove yang malam itu melintas di sekitar TKP."Keduanya melihat sedan Escort milik Lee, saat berhenti dan hendak berputar. Jarakmereka terpaut sekitar dua kilometer di belakang, tapi tidak ada mobil lain yangmembuntuti. Kesaksian itu dinilai vital karena waktunya tepat, begitu pula lokasinya,"kata Crigman dengan nada meyakinkan di depan juri.Sejumlah kesaksian inilah yang mengantarkan Tracie menjadi tersangka utama.Namun, informasi itu tak pula membukakan jalan kemudahan bagi polisi untukmenyelesaikannya.Di mata publik, Tracie adalah korban. Pelbagai reaksi datang dari masyarakat begituwanita muda ini ditahan. Apalagi penahanan hanya berselang enam hari setelahTracie didapati mencoba bunuh diri dengan meminum 200 tablet obat tidur.Pisau lipatSelubung kasus itu terkuak di pengadilan. Semua tergambar dalam dakwaan yangdibacakan penuntut pada 1 Juli 1997.Crigman mendakwa, malam ituLee dan Tracie meninggalkan klab malam bersama.Entah apa sebabnya, di tengah jalan mereka bertengkar. Pada kurun waktu 12 - 15menit, Lee memukul kekasihnya yang mengakibatkan luka di wajah.Meski keduanyatahu jalan pulang dengan baik, mereka sempat tersasar sampai Coopers Hill.Di sana keduanya berhenti dan keluar dari kendaraan."Di sinilah ia mulai melakukanserangan," kata Crigman menunjuk kepada Tracie."Korban ditusuk di leher, wajah,belakang kepala, sisi kiri tubuhnya, bahu kiri, dan punggung. Serangan ini terusberlanjut meski korban sudah jatuh. Tusukan baru berhenti setelah kemarahanTracie mereda."Penggambaran Crigman sungguh memilukan seisi ruang sidang. Lee mendapat 30tusukan dari pisau lipat jenisSwiss Army. Korban tidak mampu bertahan lamakarena serangan terarah ke leher, hingga menyebabkan urat nadi di leher robek.Darah muncrat hingga mengenai baju Tracie."Korban berusaha lari, tapi iatidak bisa bergerak jauh," tutur Crigman. "Dia tewasseketika itu juga."Menurut dakwaan, kemudian Tracie menyembunyikan pisau dalam sepatu botnya.Diduga, pisau itu dibuang saat ia mendapat perawatan di rumah sakit. Seorangperawat sempat melihat Tracie berada di kamar mandiagak lama, hinggamenimbulkan kecurigaan.Berdasarkan pemeriksaan DNA oleh ahli forensik, noda darah sepanjang 5 cm disepatu Tracie diketahui positif milik Lee. Ahli forensik juga mendapatkan tiga helairambut Tracie di tangan Lee. Diduga Lee sempat menjambak Tracie untukmelawannya. "Terhadap kenyataan itu, Tracie hanya menyebutkan bahwa rambutnya mudahrontok," kata Crigman mengutip pengakuan Tracie kepada polisi.Crigman menambahkan, jika tidak berhati-hati dan terlipat, pisau Swiss Army dapatmelukai jari penusuknya. Pada hari pembunuhan, jari Tracie juga menderita lukaseperti itu.Saksi mantan polisiDalam sidang pengadilan yang berjalan lebih dari tiga minggu, Tracie tetap terlihattenang. Sama sekali tak ada kesan ia telah berbuat kejahatan. Berita-berita seputarpengadilan kasus tersebut pun semakin menguntungkan Tracie. Dukunganterhadapnya semakin besar.Yang terjadi di ruang sidang justru sebaliknya. Kesaksian sejumlah orang semakinmenyudutkan Tracie. Terutama saat saksi seorangwanita yang menghubungi 999dipanggil ke depan sidang. Tanpa basa-basi, saksi yangmantan polisi itumengungkapkan kecurigaannya kepada Traciesejak awal.Sesaat setelah kejadian, ia membawa Tracie Andrews ke rumahnya, hanyabeberapa puluh meter dari TKP. Saat itu saksi sempat bertanya, kalau-kalauterdakwa ingat warna kendaraan, nomor polisi, atau mungkin mendengar namapelaku. "Dia bilang tidak ada yang bisa diingatnya," kata saksi menyatakankeheranannya.Saksi menyatakan telah mempunyai pengalaman sepuluh tahun dan mendapatlatihan khusus untuk menyusun pertanyaan semacam itu. "Aku pikir ini penting. JikaTracie mampu memberi jawaban, maka saya dapat memberi tahu polisi sehinggamereka dapat melakukan penyelidikan secepatnya."Anehnya, lanjut saksi, beberapa saat setelah polisi datang, Tracie dapat berceritatentang sedan Sierra hitam, bahkan mendeskripsikan penyerangnya. Menjawabpertanyaan Crigman, wanita ini juga mengaku tidak mendengar ada mobil ngebutmalam itu.Ronald Thwaites, pengacara Tracie, langsung menyatakankeberatan. Itu karenasaksi tidak menyebut hal ini dalam pernyataan pertamanya. "Mengapa setelah Traciedidakwa membunuh, dia menambahkan pernyataan itu?" gugat Thwaites sengit.Saksi menjawab, ia tidak ingat apakah dirinya telah atau belum mengatakanpernyataan itu. Pada bagian akhir, saksi mendeskripsikan saat ia menemukan Lee Harvey terbaringdi jalan dengan leher tertusuk. Tracie berdiri di samping kendaraan, d alam keadaanpanik dan menangis, dengan percikan darah di wajahnya."Dia berbalik ke mayatHarvey setidaknya dua kali dan mengatakan sesuatu yang tidak bisa didengar," katawanita itu menutup kesaksiannya.Kepada juri, penuntut kemudian membacakan pernyataan terdakwa kepadapolisi.Dalam catatan itu tertulis, Tracie tidak menyadari Lee telah ditusuk, ketika ia melihatdarah di tangannya saat menyentuh mayatnya.Di sinilah penuntut mengungkapkan sebuah kejanggalan di mana terdakwa tidakbisa menjelaskan ketidakcocokan deskripsinya seputar peristiwa pembunuhan.Tracie mengatakan, pertarungan terjadi di depan mobil, tetapi darah ditemukan dibagian belakang.125"Mengenai tidak adanya saksi yang melihat mobil pembuntut, Tracie juga tak bisaberkomentar. Begitu pula tentang asal darah yang ada di bajunya," kata Crigman.Posisi Tracie makin tersudut.Dikuntit Mr.XPengacara Tracie berpikir keras untuk mengarahkan sorotan negatif terhadapkliennya. Awalnya, Thwaites mencoba mengambilnya dari sudut hubungan Traciedan Lee yang hendak menujuke arah pernikahan. Setidaknya, Tracie masihmengenakan cincin pertunangannya hingga sekarang."Sejak kematian Lee, hidup Tracie menjadi hampa. Inilah yang menjadi alasannyabunuh diri," kata Thwaites penuh tekanan. "Lagi pula, tidak masuk akal kalau ia maupergi berduaan, sekadar untuk menghabisi kekasihnya."Thwaites mencoba mengalihkan sasaran kepadaLee Harvey. Pria itudigambarkannya sebagai pemuda yang pencemburu berat dan tidak dewasa.Kepergiannya dari rumah selama pertengkaran menjadibukti ketidakdewasaannya."Hanya karena besarnya cinta Tracie yang membuatnya kembali."Tracie juga mengakui soal kecemburuan itu. Lee memangsering mengatur hidupnya,seperti misalnya caranya berpakaian saat ia bekerja sambilan di sebuah klab malam.Kekasihnya itu juga selalu menyeleksi pergaulannya, bahkan dengan teman wanitasekalipun."Sesungguhnya, Tracie pernah berkeinginan untuk hamil, tetapi dia takutmelakukannya. Ia khawatir Lee tidak setuju," ungkap Thwaites mencobamenggambarkan sikap otoriter Lee.Pada bagian pembelaannya, Thwaites juga mengungkap sebuah fakta mengejutkan.Menurut informasi di kepolisian, sebenarnya ada tersangka pembunuh yang cocok,tapi tak dihiraukan penyidik. Informasi itu menyatakan, ada seseorang yang dicurigaitelah mengikuti Lee dan Tracie keluar malam itu. Ia diidentifikasikan sebagai Mr. Xyang konon juga terlibat dalam kekerasan jalanan beberapa tahun sebelumnya.Bahkan, Thwaites melanjutkan, lima hari setelahkasus pembunuhan itu, polisimendapat telepon yang mengatakan melihat Mr. X meninggalkan klab malam taklama setelah Lee Harvey pergi. "Ketika Lee pergi, Mr. X menguntitnya. Merekasempat saling pelotot. Penelepon menduga akan terjadi perkelahian, tapi ternyata Mr.X pergi ke Ford Sierra biru tua."Hingga pengadilan berlangsung, sosok Mr. X masih misterius. Nama Mr. Xsebenarnya berasal dari bagian Reserse yang mendapat informasi bahwa padamalam pembunuhan ada seorang bandar menyimpan kokain dalam jumlah besar.Mr. X dideskripsikan sebagai seseorang berperawakan gemuk dengan sorot matatajam, mirip dengan penggambaran Tracie. Thwaites protes karena informasi pentingini diabaikan polisi.Menggigit leherUpaya keras pembela seolah pupus saat Tracie Andrews menjadi saksi untukpenuntut. Posisinya begitu dilematis bagi Thwaites karena penuntut dapatmelakukan pemeriksaan silang.126Seperti tak ingin melepaskan buruannya, Crigman tak menyia-nyiakan kesempatanitu. Tracie diperlakukan bak anak kijang di sarang singa."Menurut keterangan Anda kemarin, peristiwa pembunuhan terjadi di sekitar Burcot.Tapi pada malam pembunuhanketerangan Anda pada polisi,peristiwa terjadi dilokasi yang berbeda. Apakah Anda mengubah cerita? Berarti ini penipuanberencana?""Tidak," sanggah Tracie yang tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya. "Aaa ...aku hanya kurang yakin saatitu."Crigman tersenyum. Ia mengungkap kejanggalan menyangkut waktu pembunuhan.Mobil Lee terlihat di Coopers Hill antara pukul 10.28 sampai10.32. Sedangkan saksipertama melihat mayat korban di jalan pukul 10.50. Ada selang waktu 17 menitantara kematian Lee dan saksi meninggalkan rumah menuju mobilnya."Menurut keteranganmu, setidaknya peristiwa itu berlangsung sepuluh menit."Crigman berhenti sejenak."Bagaimana Anda menjelaskan soal jeda tujuh menitsetelah orang itu pergi dan sebelum saksi datang?""Tidak bisa." "Lalu apa yang Anda kerjakan selama 15, 16, 17 menit? Selama 17menit tidak berusaha untuk minta pertolongan dari rumahdi sekitar?""Memang tidak. Sampai aku lihat cahaya dari sebuah rumah dan memungkinkansaya untuk minta tolong. Lee saat itu terbaring di tanah, aku tidak mau meninggalkannya.""Kalau tidak mau meninggalkannya, mengapa Anda tidak membunyikan klakson?"Alis Crigman berkerut."Aku tidak tahu.""Atau setidaknya berusaha berteriak?""Tidak. Lelaki itu memukulku keras. Semuanya seperti mimpi. Seharusnya akuberbuat sesuatu, tapi aku shock.""Tapi bukankah cukup waktu sebelum saksi datang melihatAnda?""Tidak.""Kalau Anda tidak merasa bersalah, Anda akan dapat pergi secepatnya ke rumahitu?""Bagaimana orang tahu apa yang harus dilakukan dalam situasi seperti itu?" balasTracie.Dalam argumentasi Crigman, baju Tracie yang berlumuran darah menunjukkan,setidaknya ia dalam posisi menempel saat korban ditusuk di lehernya. "Jika tidak,bagaimana darah itu bisa muncrat ke blusmu?""Aku tidak dapat menjawabnya. Aku tidak tahu."127Crigman mencoba mengingatkan Tracie tentang pertengkaran pasangan itu, yaitusaat Tracie menggigit Lee. Crigman menyatakan keheranannya, seorang perempuannormal bisa-bisanya menggigit leher."Apa yang Anda rasakan?" kejar Crigman."Aku marah. Toh, banyak orang melakukan tindakan seperti itu. Lee juga pernahmelakukannya.""Pasti butuh niat yang besar untuk menaruh gigimu di leher seseorang. Dalamkondisi yang kurang lebih sama, kamu juga dapat menaruh pisau di lehernya, 'kan?""Tidak."Menurut argumentasi penuntut, setelah melakukan pembunuhan, Tracie langsungmematikan lampu mobil untuk berpikir. "Dalam pernyataan Anda, dikatakan lampudalam keadaan menyala, tapi keterangan dari polisi dan saksi setempat menyatakanlampunya padam." Crigman sejenak melirik Tracie."Jejak darah Lee Harvey ditemukan di tepi pintu mobil, yaitu ketika Andamembukanya untuk mematikan lampu. Jika lampunya dinyalakan, maka akan adayang melihatnya. Begitu 'kan?"Tracie lagi-lagi diam.Sebelum mengakhiri sesi pertanyaannya, penuntut menambahkan, dalam ceritapembunuhan karangan terdakwa, alasan Tracie memilih sedan Ford Sierra hitamsebagai mobil pembuntut besar kemungkinan berdasarkan pengalaman pribadinya.Tracie dan Lee sesungguhnya pernah memiliki mobil dengan merek dan warnaserupa. "Anda mengarang cerita dan menggabungkannya dengan pengalamanpribadi," kata Crigman."Itu hanya situasional," kata pembela, menyatakan keberatan dengan penilaian itu.Pengakuan jujurSetelah vonis dijatuhkan, setidaknya satu kali pembela Tracie mencoba mengajukanpeninjauan kembali kasus itu dengan menyodorkan saksi-saksi baru. Meski upaya itukandas, banyak orang tetap percaya Tracie tidak bersalah. Hingga April 1999, Traciemembuat pengakuan yang mengejutkan.Lewat sebuah surat yang dikirim dari penjara Bullwood Hall Essex, Tracie mengakutelah menusuk Lee Harvey dalam sebuah pertengkaran yang disebutnya lepaskontrol. Surat yang dimuat News of The World itu menyatakan, pada malampembunuhuhan keduanya bermaksud pulang ke rumah."Di tengah jalan terjadi pertengkaran. Lee mengeluarkan pisau dan mengancamakan menyayat wajahku atauakan menusuk," tulis Tracie. Masalahnya, Leecemburu kepada Andy, mantan pacar Tracie.Keduanya kemudian keluar dari mobil, lalu Lee menghampiri dan menjambak rambutkekasihnya itu. Lee mengancam dengan pisau,"Lihat saja jika Andymenginginkanmu lagi."128Tracie mengaku saat itu takut setengah mati. Tapi kemudian ia sempat menjegal Leehingga terjatuh. Lee ternyatamenariknya, sehingga keduanya terjatuh ke rumput.Lee memukulnya lagi.Tracie berusaha berdiri. Keduanya sempat saling memaki. Saat itulah Tracie melihatada pisau di tanah yang segera diambilnya. Saat Lee ingin bertindak kasar lagi,Tracie segera bereaksi dengan pisau."Aku harus menusuknya. Jikatidak, dia akan terus memukuliku. Aku sempat mundur.Yang kuingat, aku menjadi gelap mata. Aku marah, gemetar, dan kehilangan kontrol.Belum pernah aku mengalami kehilangan kontrol seperti malam itu," aku Tracie.Sejenak Lee mencoba membalas, sebelum akhirnya terjatuh. Tracie menghampiriLee dan mencoba mengajaknya berbicara. Ia mengguncang tubuh Lee. Bunyinapasnya berat dan matanyamendelik. "Aku merasa ngeri. Tanganku terasa basah."Sewaktu meraih mayat pacarnya, tulis Tracie, muncul perasaan sangat sedih danbersalah. Terlebih saat menyadari Lee telah tewas, iamerasa seluruh hidupnyasudah berakhir.Saat itu yang ada hanya kebingungan dan ketakutan. Sampai akhirnya, iamemutuskan untuk mengarang cerita bahwa mereka diserang seseorang. Pisau itukemudian disembunyikan di celananya, dan saat di rumahsakit, dihanyutkannya ketoilet."Aku merasa seharusnya dihukum untuk pembunuhan tak disengaja. Aku memangseharusnya jujur pada kesempatan pertama," tulis Tracie.Benarkah itu semua pernyataan jujur Tracie?Lee Harvey, menurut rekan-rekannya, tidak pernah membawa pisau. Mereka yakin,Tracie sengaja membawanya dari rumah malam itu. Entah untuk tujuan apa.Kisah nyata/Road Rage/Tj