Istriku, Jika engkau bumi, akulah matahari Aku menyinari kamu Kamu mengharapkan aku Ingatlah bahtera yg kita kayuh, begitu penuh riak gelombang Aku tetap menyinari bumi, hingga kadang bumi pun silau Lantas aku ingat satu hal Bahwa Tuhan mencipta bukanhanya bumi, ada planet lain yg juga mengharap aku sinari Jadi.. Relakanlah aku menyinari planet lain, menebar sinarku Menyampaikan faedah adanya aku, karna sudah kodrati dan Tuhan pun tak marah...
Balasan Puisi sang istri ...
Suamiku, Bila kau memang mentari, sang surya penebar cahaya Aku rela kau berikan sinarmukepada segala planet yg pernah TUHAN ciptakan karna mereka juga seperti aku butuh penyinarandan akupun juga Tak akan merasa kurang dengan pencahayaanmu AKAN TETAPIIIIIIII.. Bila kau hanya sejengkal lilin yg berkekuatan 5 watt, jangan bermimpi menyinari planet lain!!! Karena kamar kita yg kecil pun belum sanggup kau terangi Bercerminlah pd kaca di sudut kamar kita, di tengah remang-remang Pencahayaanmu yg telah aku mengerti utk tetap menguak mata Coba liat siapa dirimu... MENTARI atau lilin ? PLIS DEH...!!!