watch sexy videos at nza-vids!


Video
Kejadiannya kira-kira awal bulan Desember lalu.

Namanya Nia. Ia satu tahun dibawahku. Nia mempunyai wajah yang manis ditemani rambutnya yang sebahu. Kulitnya putih kecoklatan. Badannya kurus namun Nia memiliki payudara yang cukup besar. Sebenarnya saat ia memakai seragam sekolah, sekilas payudaranya tidak tampak besar. Namun saya pernah melihatnya membungkukkan badan, dan terlihat kedua payudaranya yang montok tersebut. Sejak saat itu Nia sering menjadi bahan pembicaraan kawan-kawan lelakiku.

Hubunganku dengan Nia cukup dekat. Terkadang kami suka jalan bareng bersama teman-temanku dan teman-temannya. Cukup banyak cowok yang mengejarnya. Namun sepertinya ia masih senang “jomblo.” Sehingga saya tidak berusaha mendekatinya.

Senin, 5 Desember 2005
Tiba-tiba nia menghubungiku dan meintaku untuk dating ke rumahnya.
(Kring….kring….)
Nia : “Halo. Henry?”
Aku: “Iya. Kenapa ni?”
Nia : “Tolongin gw donk Hen! Besok gw ulangan computer. Lu kan jago ajarin donk.”
Aku: “Ok. Gw kesono sekarang?”
Nia :“Iya. Gw tunggu ya.”
Saya pun langsung bergegas ke rumah Nia yang letaknya tidak begitu jauh dengan rumahku.

Di rumah Nia saya dipersilahkan masuk oleh kakak perempuannya. Rupanya bila dibandingkan antara Nia dan kakaknya, Nia jauh lebih cantik. Denagn melihatnya saya bisa tahu perawakan kakaknya yang tomboi. Setelah masuk saya langsung disuruh duduk di depan computer, di samping ruang keluarga. Sementara Nia sedang mandi.

Sambil menunggu saya mengutak-ngutik computer yang ada di depan saya. Dan kemudian saya menemukan folder yang dihidden. Setelah diunhidden, ternyata nama folder tersebut cukup aneh dan menimbulkan rasa penasaran “skes.” Lalu kudoubleclick folder tersebut dan ternyata masih ada folder lain didalamnya. Kubuka lagi folder demi folder dan akhirnya saya menemukan 2 folder yang namanya “Exploring” dan “Others.” Lalu kubuka folder Exploring. Dan didalamnya kutemukan file-file berupa gambar dan video. Lalu kubuka saja gambar yang namanya “ddg.” Isi dari gambar tersebut sangat mengejutkanku. Ternyata gambar tersebut adalah foto Nia yang bertelanjang dada, sehingga payudaranya yang besar itu terlihat jelas. Lalu kubuka video yang berjudul “mstr”. Video tersebut lebih mengejutkanku lagi. Isinya video Nia sedang meraba-raba vaginanya(masturbasi).
Tanpa pikir panjang langsung kuambil CD-RW dari Cd case ku. Langsung kumasukkan Cd ku ke CD-ROMnya dan untung saja ada di computer Nia ada software Nero. Maka kuburn saja folder “skes” beserta semua isinya. Setelah selesai kuburn, kusimpan kembali CD-RWku da kuhiddenkan kembali folder tersebut.

Tiba-tiba muncul Nia keluar dari kamar mandi sambil mengenakan baju handuk putih
Nia : ”Sori Hen, nunggu lama ya? Aku ganti baju dulu ya”
Aku: “Huihh…Untung tidak ketahuan.”
Setelah itu kami mulai belajar tentang bahan ulangan Nia yaitu Ms.Access.

Sekitar pk.20.00, pelajaran kami berakhir dan saya pun pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, saya langsung ke kamar dan menyalakan computer. Kumasukkan CD-RW tadi ke CD-ROM. Kubuka satu persatu foto-foto Nia. Foto-foto tersebut membuat nafsuku naik mendadak. Semua bagian tubuh Nia terlihat di foto-foto tersebut mulai dari payudara, perut, paha, pantat, selangkangan sampai vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus. Apalagi videonya, rata-rata berisi kegiatan masturbasi Nia. Sedangkan di folder Others, isinya gambar-gambar pria bugil dan gambar-gambar porno.

Keesokan harinya saat istirahat saya menghampiri Nia di kelasnya.
Aku: “Bisa gak ulangannya?”
Nia : “Bisa donk, thanks banget ya. Kapan-kapan gw traktir deh.”
Setelah beberapa saat mengobrol, bel masuk berbunyi. Sebelum kembali ke kelas, aku membisikkan sesuatu ke telinganya.
Aku: “You like to EXPLORING, hah?”

Pada sore hari, tiba-tiba Nia mengirik SMS kepada saya.
Isinya “ Hen, kerumah gw ya. Sekarang!Ada yang mo gw omongin.”
Isi SMS tersebut cukup membuatku bingung, namun akhirnya saya memutuskan untuk pergi ke rumahnya.

Sesampainya disana, Nia sendiri yang membukakan pintu untukku.
Aku: “Ada apa Ni?”
Nia : “Yuk masuk, kita ngomong di dalem aja.”
Aku: “Kok sepi, pada kemana?”
Nia : “Bonyok kan belum pulang, kakak gw lagi nginep rumah temennya.”
Lalu kami duduk di depan computer
Aku: “Lu minta diajarin computer lagi???”
Nia : “Oh, gak. Gw cuma mo nanya tadi maksud bisikan lu di sekolah paan sih?”
Aku: “(Dengan maksud menyindir) Lu tau gak ‘skes’, ’exploring’, ’others’.”
Nia : ”(kaget) Hah!!Egh..eh…Mo minum apa?”
Aku: “Udahlah gak usah pura-pura, itu smua uda gw burn.”
(Lalu kubuka folder skes)
Nia : ”Lu gak kasih liat ke orang lain kan?Jangan donk, please balikin donk!!”
Aku: ”Belum sih, tapi liat aja nanti….”
Nia : ”(berdiri)Sialan! Jahat banget lu! Awa lu! Klo gitu lu mo apa? Duit?!”
Aku: “(berdiri)Gw mo ini!”
Kupeluk Nia dengan kedua tanganku. Kucium bibirnya. Nia memiliki bibir tipis yang seksi dan ternyata terasa lembut yang membuatku semakin nafsu. Kuciumi terus bibirnya. Dan tanganku mulai melakukan aksinya. Kuremas payudara kanannya dengan tangan kiriku. Payudaranya terasa kenyal namun berisi.

Pada awalnya Nia hanya pasrah saja kuperlakukan begitu, namun setelah kuremas payudaranya, ia mulai membalas ciumanku. Dan ia pun gentian menciumi dan menjilati bibirku dengan agresif. Sementara tanganku tetap meremas payudaranya. Ciuman kami saat itu benar-benar terasa ‘panas.’ Lalu kucium telinga sambil berbisik di telinganya, “Lu seksi banget.” Nafas Nia pun mulai tersengal-sengal. Lalu kuturunkan ciumanku ke lehernya. Kujilati mulai dari bawah telinga kiri sampai ke kanan tanpa melepaskan lidahku.

Tangan kananku pun ikut beraksi, kuremas-remas pantatnya. Lalu sambil menciumi lehernya. Kususupkan tangan kananku kedalam celana dan celana dalamnya. Kuraba-raba pantatnya. Lalu kuselipkan jariku di selangkangannya yang ternyata sudah agak basah. Kumasukkan ujung jari tengahku kedalam vaginanya. Terdengar suara Nia yang sudah mendesah-desah. “Aghhh…aghhhh…”

Kuhentikan ciumanku dan kuhentikan remasan ke payudaranya. Kulepaskan celana pendek yang dipakai Nia. Kulepaskan juga celana dalamnya yang bewarna putih. Terlihat bibir kemaluannya yang sudah basah dan ternyata vaginanya bersih tanpa bulu satu pun. Sepertinya baru dicukur. Lalu kujongkokkan diriku dan kumulai lagi ciumanku dari kakinya yang mulus. Kujilati betisnya. Kucium dengkulnya. Kuraba pahanya. Lalu kujilati paha kanan dan kirinya. Nia semakin bernafsu, suaranya semakin mengeras. “Aghh..ahhh.agh..agh….ahhh.”

Lalu kujilati bibir kemaluannya dan akhirnya kumasukkan lidahku kedalam vaginanya. Sambil tanganku meraba-raba pahanya. Lalu kujilat juga klitorisnya yang terlihat memerah. Kupercepat jilatanku.
Nia : “Agh.agh.ah.ah.agh.”
Dan tiba-tiba keluarlah cairan dari kemaluan Nia akibat orgasme yang kuberikan. Cukup banyak cairan yang keluar dari vaginanya. Kujilati cairan tersebut dengan nafsu. Rasanya asin dan sedikit asam. Rasanya mirip dengan cairan kemaluan Jovie.

Setelah itu saya berdiri kembali. Dan kubuka baju yang dikenakan Nia. Terlihat payudaranya yang montok berwarna putih yang dibalut Bra berwarna putih. Dan langsung kubuka kaitan branya.. Kuciumi payudaranya yang sudah mengeras dengan liar. Kumainkan putingnya dengan lidahku. Sementara tanganku yang satu lagi mengusap-ngusap klitorisnya.

Tiba-tiba Nia menarik dan membuka bajuku. Sepertinya Nia sudah tidak tahan untuk disetubuhi. Ia pun membuka celana beserta celana dalamku. Maka penisku yang sudah sangat terangsang muncul keluar. Melihatnya Nia langsung memasukkan penisku kedalam mulutnya. Dan Ia pun mulai mengulumku. Rasanya sungguh nikmat. Nia pintar sekali mengulumku(mungkin gara-gara sering nonton BF). Lidahnya terasa menjilati kepala penisku. Dan ia pun mengulum-ngulum buah pelirku. Terasa geli namun sangat nikmat.

Tiba-tiba Nia menyuruhku untuk duduk di kursi depan computer. Dan Nia pun masih memberikan kuluman yang sangat enak ke penisku. Lalu tiba-tiba Nia berdiri dan membelakangiku. Lalu ia memegang penisku dan berkata, “Masukkin ya, gw uda gak tahan nih.” Gila pikirku, tanpa diminta, ia sudah memberikan vaginanya kepada penisku.
Aku: “Iya…”
Dengan bantuan tangannya akhirnya penisku masuk kedalam vaginanya. Vaginanya sempit. Penisku seperti diurut-urut dengan kekuatan besar. Terasa penisku menembus sesuatu. Sepertinya selaput dara. Rupanya Nia masih perawan. Sambil menahan sakit Nia mulai mengerak-gerakkan pantatnya.
Nia : “Esstt…sakit…”
Aku: ”Tahan sedikit, namanya juga pertama kali, pelan-pelan aja.”
Lalu Nia mulai menggerakkan pingulnya naik-turun. Tanganku pun ikutan dengan meremas kedua payudaranya. Dan akupun mulai mengerakkan pantatku mengikuti tempo gerakan Nia. Seketika Nia mulai terangsang lagi. Nia mulai mengeluarkan desahan yang lebih keras daripada tadi. Sepertinya Nia mudah orgasme(mungkin gara-gara sering masturbasi). Nia pun semakin mempercepat gerakannya, membuatku ingin ejakulasi. Namun kugunakan nafas perut sehingga aku bisa menahannya.
Nia : “Hen….Gw uda mo keluar.”
Nia pun semakin mempercepat gerakannya sambil mendesah keras,” Aghhh…aghhhh…” Dan Nia mencapai orgasme keduanya dan berdiam sebentar diatas pangkuanku. Lalu Nia berdiri dan berkata,”Aghhh…Enak bgt.” Cairan kemaluannya membanjiri penisku dan terlihat bercak darah. Lalu ia jongkok dan mulai mengulum penisku. Sambil tangannya meraba buah pelirku. Lalu ia menjepit penisku diantara kedua payudaranya dan mulai mengocokku dengan kedua gunung tersebut. Sepertinya Nia sudah tidak sabar ingin merasakan spermaku, ia mengocokku dengan sangat cepat dan akhirnya,” Crott… Crott…. Crott… Crott…..Aghhh…ahhh…aghh.” Sekitar tujuh kali penisku berdenyut. Spermaku tumpah di payudaranya dan muncrat ke wajah dan rambut Nia. Dengan lahap Nia menjilati penisku lagi untuk membersihkan sisa-sisa sperma. Bahkan ia pun membersihkan spermaku di payudara dan wajahnya dengan tangannya. Kemudian ia menjilati tangannya yang penuh sperma tersebut tanpa rasa jijik sama sekali.

Kemudian Nia mengajakku istirahat di ranjangnya. Sambil rebahan kami berbincang.
Aku: “Hebat banget lu! Puas gw.”
Nia : “Siapa dulu..Nia..Btw lu harus janji foto-foto gw gak boleh lu kasih ke orang lain. Terserah mo lu simpen ato buang. Tapi klo sampe tu foto nyebar, w gk bkal kasih lu kenikmatan lagi. Gimana? Deal?”
Aku: “Deal.”
Tiba-tiba Nia berdiri diatasku. Kemudian ia mengesek-gesekkan vaginanya ke penisku. Semakin lama nafsuku bangkit kembali, penisku kembali berdiri tegak. Lalu Nia memasukkan penisku kedalam vaginanya. Nia pun mulai mengerak-gerakkan tubuhnya naik-turun dan terkadang depan-belakang. Kami berdua kembali merasakan nikmat. Nia mulai mendesah dan terkadang mengerang keras. Dan saya pun merasakan penisku dijepit oleh dinding vaginanya. “Aghhh…aghhhh….. Aghhh…aghhhh” Kami berdua mendesah kenikmatan. Aku pun ikut menggerakkan pantatku.

Lalu kami tukar posisi, aku diatas dan dia dibawah. Lau kulanjutkan penetrasi. Kugerakkan pantatku maju-mundur, maju-mundur, maju-mundur. Nia mengerang keenakkan, “Terus hen…terus…” Tubuhnya pun menggeliat-geliat. Dan kupercepat gerakanku dan akhirnya Nia mencapai orgasme ketiganya. Langsung kucabut penisku dan kukocok sebentar di depan wajahnya. Dan akhirnya “Crott…. Crott… Crott… Aghhh…aghhhh.” Kusemprotkan spermaku di wajah Nia (facial), tanpa rasa jijik Nia menjilat spermaku yang ada di pipinya.

Melihat ia menjilati spermaku dengan lahap, membuatku nafsuku bangkit (walaupun penisku belum). Maka kujilati kembali vaginanya yang sudah sangat basah. Kuusap-usap klitorisnya. Kugigit pantatnya. Kumasukkan jariku kedalam vaginanya. Lalu kugerakkan jariku maju mundur.
Nia : “Udah hen, capek bgt…”
Tanpa menghiraukannya kupercepat gerakan jariku. Dan Nia kembali mendesah, “ahh..ahhh.” Dan akhirnya penisku kembali bangun. Lalu kuajak dia doggy style. Walaupun lemas Nia tetap menuruti ajakanku. Ia berdiri di pinggir ranjang dan kemudian nungging. Lalu langsung saja kumasukkan penisku dengan bantuan petunjuknya. Dan akhirnya masuk juga. Kugerakkan lagi pantatku maju-mundur, maju-mundur, maju-mundur, maju-mundur. Lalu Nia berkata, “Ahhh…aghh…enak banget hen, terus…” Lalu kupercepat gerakanku, semakin cepat, semakin cepat, semakin cepat.
Nia : “Aghhhh….”
Nia kembali merasakan orgasmenya. Cairan kemaluannya menyembur banyak sekali. Lalu setelah kujilati habis, kurebahkan kembali Nia diatas ranjangnya. Ia terlihat kelelahan. Lalu kugesek-gesekan penisku diantara dengkulnya. Kupercepat gerakanku, semakin cepat, semakin cepat….Dan…Crott…. Crott… Crott. Spermaku tumpah di pahanya.

Aku pun juga merasa kelelahan. Tanpa berpakaian dan membersihkan tubuh kami berdua terlelap. Setelah kira-kira 1 jam saya bangun dan mulai membersihkan sisa-sisa sperma ataupun cairan Nia. Sementara Nia masih tidur. “Sungguh nikmat hari ini..
HOME